Hidayatullah.com–Imbas dari putusan DPP PKB yang tidak merekomendasikan sang raja dangdut H Rhoma Irama masuk dalam bursa calon presiden, membuat puluhan pendukungnya di wilayah Cirebon mengamuk. Akibat kekesalan tersebut puluhan pendukung H Rhoma Irama di Cirebon menginjak-injak dan membakar bendera PKB.
Kepada RRI Kordinator pendukung H Rhoma Irama dari Laskar RIFORRI (Rhoma Irama For RI) Jawa Barat, H Raden Gilap pada Selasa (29/04/2014) mengatakan bahwa pihaknya akan menarik dukungan terhadap PKB secara keseluruhan karena mengingkari komitmen yang telah dibangun untuk mengusung pencalonan H Rhoma Irama sebagai calon presiden.
Raden Gilap mengatakan, ia dan seluruh anggota Riforri juga mencabut dukungan terhadap PKB dalam ajang Pilpres 2014 mendatang. “Kami kecewa dengan PKB yang tidak jelas dalam mengusung Rhoma untuk maju dalam pilpres,” katanya dikutip Pikiran Rakyat.
Gilap menilai, gembar-gembor PKB untuk mengusung Rhoma sebagai capres selama ini hanya sebuah kamuflase. PKB dituding hanya mendompleng popularitas Rhoma untuk mendongkrak raihan suara mereka dalam Pemilu Legislatif 9 April lalu.
Hasilnya, Gilap menambahkan, raihan suara PKB dalam pileg memang naik tajam setelah didukung para penggemar si Raja Dangdut. Tidak terkecuali di Kabupaten Cirebon di mana kenaikan suara PKB telah berhasil menambah satu kursi tambahan di DPRD Kabupaten Cirebon.
Di sisi lain, Gilap menuding, Ketua Umum DPP PKB Muhamimin Iskandar sendiri-lah yang sebenarnya ingin maju menjadi capres.
“Setelah pileg selesai, Muhaimin justru meninggalkan Rhoma Irama seperti kacang lupa kulitnya. Habis manis, sepah dibuang. Kami yang berada di luar stuktural PKB jelas tidak terima atas terzaliminya bang haji,” ujarnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebagai bentuk kekecewaan lainnya selain membakar bendera partai PKB pihaknya mengintruksikan kepada seluruh pendukung setia H Rhoma Irama yang ada di seluruh tanah air agar menarik dukungannya terhadap PKB karena selama ini pihaknya ditipu.
“H Rhoma Irama ini dimanfaatkan oleh PKB setelah selesai lalu dibuang saja. Ini terlalu,” ujar Gilap dikutip KBRN.