Hidayatullah.com—Anda merasa kurang semangat dan kesulitan saat membaca Al Qur’an? Cobalah melakukan secara berkelompok, boleh jadi ini menjadi salah satu jalan penyemangat berdekatan dengan Al Qur’an.
Belum lama ini, Qur’anic Generation (Q-Gen), mengadakan Halaqah Tilawah Al Qur’an perdana untuk para pengurusnya di Arrahman Quranic Learning Center (AQL), Tebet, Jakarta.
Halawah Tilawah dimaksudkan sebagai penyemangat membaca Al-Quran, berapapun jumlah juz akan dengan mudah terbaca.
Jika rasa cinta pada Al Qur’an tumbuh, mengamalkannya akan terasa ringan.
Dalam acara ini, masing-masing kelompok pria dan wanita terdiri dari 7-10 orang. Kelompok tilawah melingkar itu dilakukan seusai sesi Tadabbur Qur’an pada sore hari.
Masing-masing orang membaca satu halaman secara berurutan. Mereka menargetkan dalam sekali duduk, 1-2 Juz terbaca.
Hanifa Hasan, penanggungjawab program Tilawah Qur’an Q-Gen, mengatakan, program ini bertujuan sebagai pembiasaan bagi para pengurus untuk selalu berdekatan dengan Al Qur’an. Dimulai dari 1-2 Juz setiap Sabtu, berikutnya akan lebih mudah memperbanyak tilawah.
“Kalau kita hanya menargetkan satu juz, maka kita hanya akan sampai pada satu Juz itu saja. Tapi, berbeda jika kita punya target 2-3 Juz/hari, maka akan mudah melewati setiap Juz-nya,” ujar mahasiswa STIU Al Hikmah, Jakarta dan STID Al Manar, Jakarta itu mengutip perkataan salah seorang guru Al-Qur’annya.
Kegiatan ini juga dimaksudkan menjadi momen penyemangat dalam membaca Al-Quran.
“Terkadang kalau lagi futur, malas, kita jadi lebih semangat dengan tilawah berkelompok ini. Ada teman yang lebih mengerti ilmu tajwid bisa membenarkan teman lainnya yang masih salah tajwidnya,”ulasnya saat ditemui hidayatullah.com seusai tilawah bersama.
Jika dibutuhkan, halaqah ini akan berkembang menjadi program tahsin tilawah (pembetulan bacaan Al Qur’an sesuai tajwid).
Semangat tilawah ini, lanjut Hanifa, diharapkan menulari jamaah Tadabbur Al Qur’an Q-Gen. “Kalau tilawah pengurus ini sudah berjalan, kami juga akan mengadakan halaqah untuk jamaah sebelum Tadabbur dilakukan,”ucapnya. Itu berarti, pelaksanaan Tadabbur berada disesi pertengahan, setelah halaqah jamaah dan sebelum halaqah pengurus.*