Hidayatullah.com–Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Syabab Hidayatullah, Naspi Arsyad, mengingatkan pemuda agar tidak terjebak melakukan kegiatan negatif mengait dengan agenda pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang.
Hal itu kata Naspi penting untuk disampaikan mengingat maraknya aksi saling mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berujung kepada saling menghujat dan mencari kesalahan.
Naspi juga meminta kepada seluruh anggota Syabab Hidayatullah di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam menggunakan hak pilih mereka nantinya.
“Aktif dalam kegiatan pemilu bukan berarti harus saling mencela mereka yang berbeda pilihan dengan kita,” ujar Naspi di lokasi Rakernas Syabab Hidayatullah di Kota Balikpapan, Kaltim, Jum’at lalu.
Naspi mengakui, akhir-akhir ini pengaruh distribusi informasi yang berkembang di media massa atau media sosial sangat berpengaruh di tengah masyarakat.
Meski demikian, Naspi mengimbau untuk tidak terpengaruh dengan pemberitaan media. Lalu menghabiskan waktu dengan kampanye negatif atau terselubung.
Sebab, faktanya, terang dia, kita tidak bisa meyakini jika berita tersebut benar secara seratus persen.
Lebih jauh, Naspi mengingatkan seluruh anggota Syabab Hidayatullah tentang etika seorang muslim dalam bertutur kata dan berinteraksi dengan orang lain.
Mengutip sebuah sabda Nabi, Naspi menegaskan bahwa “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya ia berkata yang baik atau memilih diam”.
Untuk itu diharapkan dia, Syabab Hidayatullah harus menjadi pelopor organisasi kepemudaan Islam yang punya karya yang besar di masyarakat namun tetap mampu menjaga akhlak dengan baik.
“Hendaknya Syabab menjadi pelopor dalam menampilkan akhlak yang baik dalam bermuamalah,” ucap anak muda lulusan Fakultas Syariah, Universitas Islam Madinah ini.
Menurut Naspi, menyibukkan diri dengan karya jauh lebih baik daripada mencari setiap kesalahan dan kelemahan orang lain. Jatah umur yang begitu singkat, ia anggap terlalu mahal untuk dihabiskan hanya mencari kesalahan tersebut. Sebab di saat yang sama, Nabi telah menegaskan hal itu sebagai bawaan dasar seorang manusia biasa.
“Jangan kuras energi hanya mengurus kesalahan orang lain. Sedang ia sendiri tak punya solusi alternatif untuk persoalan tersebut,” terang Naspi sambil mengutip hadits Nabi tentang sifat dasar manusia itu.
Hal terbaik ketika menyikapi kekurangan yang ada adalah menjadikannya sebagai ladang amal shalih, kata dia. Sejarah mengajarkan, jika setiap generasi memiliki masa yang berbeda-beda.
Hal itu dimaksudkan agar generasi yang datang setelahnya menyempurnakan karya yang telah ada sebelumnya. Sebab tidak ada prinsip kesempurnaan dalam hidup manusia.
“Masing-masing sudah mempersembahkan karya yang terbaik sesuai masanya,” pungkas Ketua Umum Syabab periode 2014-2016 ini.
Rakernas ke-V Syabab Hidayatullah yang dibuka oleh Wakil Gubernur, H. Mukmin Faisyal ini mengusung tema Penguatan Eksistensi Syabab Hidayatullah dalam Membangun Indonesia Bermartabat.
Rapat kerja nasional ini berlangsung selama dua hari dan dihadiri oleh 70 orang perwakilan Pemuda Hidayatullah dari tingkat wilayah dan daerah seluruh nusantara.*/Masykur (Kaltim)