Hidayatullah.com–Tak sedikit orangtua yang memberi hadiah pada anaknya yang naik kelas, atau yang nilai raportnya mencapai rangking tertentu. Sebenarnya apa hadiah terbaik dan terindah dari orangtua untuk anak?
Direktur Jaringan Anak Nusantara (JARANAN) Nanang Djamaludin, mengatakan pemberian hadiah pada anak memang bisa saja dipandang sebagai bentuk apresiasi orangtua atas capaian yang diperoleh anak di sekolah.
“Dan akan lebih baik lagi jika pemberian hadiah itu diiringi kesepakatan menjalankan komitmen tertentu dari anak agar mempertahankan atau meningkatkan capaian prestasinya,” kata Nanang Djamaluddin dalam perbincangan dengan Hidayatullah.com, Sabtu (28/06/2014).
Tapi, tambahnya, di luar hadiah materi tertentu maupun hadiah yang berdampak pada kesukacitaan anak, ada hadiah terbaik dan terindah orangtua kepada anaknya. Hadiah itu adalah tantangan.
“Ya, tantangan. Tantangan yang membuat anak akhirnya mampu menemukan cara menyelesaikan sendiri atas masalah yang dihadapinya,” imbuh pemerhati anak ini.
Apresiasi berupa tantangan kepada anak, menurut Nanang, agar dia semakin terlatih punya keterampilan hidup (life skill) yang terasah sejak belia.
Hadiah berupa tantangan itu penting justru di tengah kecenderungan banyak orangtua yang kerap terburu-buru memberi banyak kemudahan, yang harusnya dilatih dikerjakan sendiri oleh anak, terangnya.
Untuk itu Nanang Djamaluddin menganjurkan orangtua menghindari berondongan kalimat menyudutkan pada anak atas capaian nilai raportnya yang tak menggembirakan. Justru sikap empatik bermuatan kalimat motivatif yang harus terus meluncur dari orangtua.
Juga tak sedikit orangtua yang pusing untuk menunaikan janji memberi hadiah permintaan anaknya. Mungkin lantaran kondisi keuangan keluarga sedang kurang baik.
“Banyak pula orangtua yang justru terus memberondong anaknya dengan luapan kekecewaan, lantaran nilai raport anaknya tak seperti diharapkan. Padahal, mungkin, segala biaya untuk les ini-itu telah banyak dikeluarkan,” tandasnya.*