Hidayatullah.com– Menurut Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, saat ini Indonesia berkomitmen membangun bangsa menjadi negara pusat ekonomi syariah dunia dengan komitmen mendukung berbagai aspek ekonomi syariah termasuk pengembangan zakat.
“Pemerintah akan memperkuat lembaga keuangan yang berbasis syariah untuk meningkatkan industri halal, industri syariah, dan juga peningkatan sosial funding,” ujarnya di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (05/11/2019).
Hari ini Wapres Ma’ruf secara resmi membuka Konferensi World Zakat Forum (WZF) 2019 didampingi Sekretaris Jenderal World Zakat Forum, Bambang Sudibyo.
Pada kesempatan itu, Wapres mengaku bangga Indonesia menjadi bagian dari pembukaan pertemuan pegiat zakat dunia ini karena semangat yang dijunjung dalam WZF untuk membangun gerakan zakat dunia.
“Ini acara yang sangat penting dalam pertemuan dunia ini untuk saling bertukar pikiran, sharing dalam mengelola zakat,” ujar Wapres sebagaimana keterangannya.
Sedangkan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Bambang Sudibyo mengatakan, tema “Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology” ini diambil pada WZF 2019 karena saat ini teknologi 4.0 dianggap sebagai keharusan dalam industri keuangan.
Dana zakat semakin dinilai sebagai bagian yang sangat penting dan sebagai sumber keuangan syariah sosial yang sangat potensial.
Ia mengatakan, pada akhir konferensi ini diharapkan menghasilkan resolusi yang baik dalam mengoptimalkan Peran Zakat Global melalui Teknologi Digital.
Menurut Bambang, penggunaan dana zakat harus mempunyai makna strategis dalam menegakkan ukhuwah, persaudaraan, kolaborasi, dan solidaritas di antara negara-negara Muslim dan umat untuk mencapai tujuan bersama.
Para pembicara dalam WZF 2019 membahas berbagai materi seperti fiqh kontemporer dalam zakat digital, peraturan dan peran pemerintah dalam digitalisasi zakat, manajemen zakat digital, manajemen risiko untuk lembaga zakat di era digital, memperkuat peran WZF melalui teknologi digital, serta mempererat kerja sama zakat antar negara di era digital.
Konferensi internasional WZF 2019 adalah kelanjutan dari konferensi tahun sebelumnya yang digelar di Melaka, Malaysia. Konferensi yang digelar pada Desember 2018 ini menghasilkan “11 Resolusi Melaka 2018”, yang dalam garis besarnya menyerukan penguatan kerja sama zakat global.
Wapres Ma’ruf mengatakan, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp 230 triliun. Menurutnya, dari potensi itu, baru 3,5 persen atau sekitar Rp 8 triliun yang tergarap.
“Itu artinya, masih sangat besar potensi zakat yang belum terkelola. Saya mendapat laporan bahwa dalam lima tahun terakhir pengumpulan zakat nasional kita tumbuh sekitar 24 persen,” ujarnya dalam sambutannya, Selasa.* (INI-Net)