Hidayatullah.com–Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi mengatakan selama ini penindakan kasus terorisme tidak pernah efektif. Selalu saja berujung represif oleh aparat.
Hal demikian menurutnya tidak bisa dibenarkan. Ia menyatakan untuk masalah penanganan terorisme, pemuka agamalah yang seharusnya berperan dominan, bukan aparat.
“Ini bukan domain aparat. Seharusnya pemuka agama yang mengurai dan meluruskan dalam hubungan agama dan negara,” ucapnya para wartawan dalam konferensi pers di Kantor ICIS, Jakarta Selatan, Rabu (03/12/2014) siang.
Ia pun menyarankan agar Kementerian Agama harus ikut andil dalam membantu penyelesaian terorisme di tanah air.
“Kemenag harusnya ikut menata pemikiran agama untuk kesatuan bangsa Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, mantan pendamping Megawati ini juga menyeru kepada para pemuka agama di daerah-daerah agar diberikan informasi terkait masalah terorisme dengan utuh dan mempunyai action plan. Informasi yang diberikan pun seharusnya tidak setengah-setengah agar pemahamanan berjalan dengan baik.
“Ulama daerah diberi info namun tidak utuh. Ulama dimintai plan action,” katanya.
Konferensi pers dihadiri pula beberapa awak media. Acara konferensi pers tersebut membahas cara menangani terorisme di Indonesia dengan diikutsertakan pemuka agama dan institusi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Rencananya, pekan Hasyim akan menggelar“Silaturahim Nasional Tentang Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Terorisme dalam Ketahanan Nasional” yang akan digelar di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok dengan mengundang sekitar 300 ulama dan pengasuh pondok pesantren dari seluruh Indonesia.*