Hidayatullah.com–Sesuai perintah Wali Kota Tri Rismaharini, Tim aparat gabungan melakukan razia pada hari Sabtu-Ahad (15/02)-(15/02/2015) dinihari guna memberantas tindakan maksiat selama tradisi Valentine.
Razia besar-besaran yang merupakan gabungan dari Satpol PP, Polri dan Gartap III ini digelar guna memberantas pesta seks di hari Valentine.
Pasangan mesum yang didominasi kaum muda dijaring dari sejumlah hotel short time di Kota Surabaya. Razia yang gelar pada Sabtu (14/2/2015) siang dan hingga malam telah menjaring 215 orang.
Sementara hari Ahad, jumlah pasangan bukan suami istri yang terjaring lebih dari 300 orang.
Penyisiran Tim gabungan dibagi guna menyisir beberapa hotel yang diduga tempat mesum; Hotel Lestari, Antariksa, Puspa Asri dan Hotel Kenjeran Mini Park.
“Yang Kenjeran Mini Park ini dua kali kita razia, tadi siang juga terjaring banyak. Total yang terjaring keseluruhan mencapai 339 orang,” kata Kasatpol PP Irvan Widyanto, Ahad (15/2/2015) dikutip detik.
Yang mengejutkan, saat tim merazia di Hotel Puspa Asri di kawasan Kenjeran ternyata ditemukan satu pasangan mesum yang masih berstatus pelajar.
Dua gadis di bawah umur terjaring razia saat malam Valentine di Surabaya, Sabtu (14/02/2015) malam lalu. Satu di antaranya sedang menemani kakak perempuannya yang sedang menggelar pesta narkoba bersama pacarnya di sebuah kamar hotel.
RHY (16) langsung diangkut ke Markas Satpol PP Surabaya bersama kakaknya, SY (31) dan FS (22) pacar kakaknya. Ketiganya diamankan beserta barang bukti berupa alat yang diduga sebagai bekas hisap sabu-sabu.
“Kita langsung serahkan ke Satnarkoba Polrestabes Surabaya untuk diproses,” kata Kasatpol PP Surabaya, Irvan Widyanto, Senin (16/2/2015) dikutip Kompas.
Satpol berusaha menghubungi orangtua kedua pelajar tapi gagal.
“Kita berusaha hubungi orangtuanya tapi tidak bisa, ini kita menunggu kepala sekolah sang siswi yang akan datang ke kantor Satpol,” kata Kasi Pemeriksaan dan Pengusutan Satpol PP Iskandar Zakaria.
Selain Bapemas, tim dari Dinas Sosial juga diterjunkan untuk melakukan pendataan. Setelah didata, mereka yang terjaring razia dikirim ke Liponsos Keputih, Sukolilo.*