Hidayatullah.com — Kecaman terhadap Lembaga Sensor Film (LSF) yang telah meloloskan film berbau porno seperti “Rintihan Kuntilanak Perawan” besutan produser K2K Production, KK Dheeraj, terus mencuat. Kali ini protes tersebut datang dari DPP Partai Bulan Bintang (PBB).
Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) B.M. Wibowo mempertanyakan sikap LSF yang lebih mengutamakan kepentingan pemodal ketimbang memperhatikan aduan masyarakat mayoritas.
“Semua film yang masuk ke LSF pasti lolos, meskipun katanya dipotong, tapi tetap saja ada konten pornonya,” kata B.M. Wibowo kepada hidayatullah.com, Jum’at (15/10)
Wibowo juga menyoal kenapa K2K Production mendatangkan artis porno internasional Tera patrick ke Indonesia. Hal ini, kata wibowo, jelas sekali memiliki substansi kepentingan oleh pihak-pihak tertentu.
“Ini kan bintang film nggak bener didatangkan. Maksudnya apa?,” katanya.
Tidak saja mengecam produsernya, judul film ini juga dinilai Wibowo sangat provokatif.
Wibowo meminta agar LSF jangan seperti macan ompong. LSF juga harus berani menggunting atau bahkan tidak meloloskan film yang melanggar kepatutan.
“LSF jangan tunduk ke pemodal, tapi harus berpihak kepada masyarakat yang mayoritas,” tegasnya.
Sementara itu, sebelum ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun ikut protes. Menurut Ketua Ketua MUI, Amidhan, diputarnya ‘Rintihan Kuntilanak Perawan’ adalah sebuah kesalahan. Bukan hanya kesalahan LSF, tapi juga penegak hukum. [ain/hidayatullah.com]