Hidayatullah.com- Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan menampung para pengungsi Rohingya yang terdampar di pantai utara Aceh selama satu tahun.
“Kita menyepakati akan menampung mereka selama satu tahun. Di mana dalam penampungan tersebut kita akan memberikan perlindungan dan penyediaan tempat tinggal, makanan serta pakaian,” kata Tantowi kepada hidayatullah.com, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/05/2015) siang.
Untuk itu, kata Tantowi, pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan negara-negara lainnya seperti Malasyia, Thailand, Australia. Serta juga UNHCR dari PBB terkait soal pembiayaan.
“Sebab negara-negara tersebut sudah komitmen juga untuk menangani soal pembiayaan untuk para pengungsi Rohingya,” tegas Tantowi.
Setelah satu tahun itu, kata Tantowi, pemerintah akan menentukan sikap lagi, dimana ada beberapa opsi yang akan dilakukan pemerintah Indonesia, di antaranya para pengungsi Rohingya akan dikembalikan ke negara asalnya, Myanmar dan Bangladesh.
“Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan mengirim pengungsi Rohingya ke negara tujuan yang awalnya ingin mereka kunjungi,” imbuh Tantowi.
Sebagaimana pengakuan pengungsi Rohingya, ungkap Tantowi, sebetulnya mereka hendak melakukan perjalanan menuju Malasyia karena pemerintah Malasyia menjanjikan mereka untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, Tantowi menegaskan antara negara-negara yang terkait (Indonesia Malasyia, Thailand, Australia serta Myanmar.red) memang penting untuk duduk bersama berdiskusi, khususnya Myanmar yang jelas tidak boleh lepas tangan, mereka justru yang harus bertanggung jawab.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Bagaimanapun juga para pengungsi Rohingya itu merupakan penduduk Myanmar,” tegas Tantowi.
Kalau pemerintah Myanmar tidak mau mengakui status kewarganeraan para pengungsi Rohingya, kata Tantowi, tetap saja para pengungsi Rohingya itu merupakan penduduk Myanmar karena mereka berasal dari negara Myanmar.
“Termasuk juga yang berasal dari Bangladesh, sebab sebagian para pengungsi Rohingya berasal dari Bangladesh,” pungkas Tantowi.*