Hidayatullah.com– Hampir 100 persen warga DKI menolak calon gubernur (cagub) non-Muslim. Demikian hasil survei Lembaga Kajian Strategis An-Nashr Institute terkait Pilkada 2017.
Jajak pendapat itu mengambil sampel 1000 responden masyarakat DKI Jakarta. Berdasarkan data yang dihimpun hidayatullah.com, ada 3 pertanyaan yang diajukan. Pertama, apakah responden akan memilih pada pilkada nanti?
“Sebanyak 333 responden menjawab tidak memilih (golput) atau sebesar 33 persen, sedangkan 667 responden atau sebanyak 67 persen menyatakan akan memilih,” ujar Expert Advisor An-Nashr Institute Dr Abdul Chair Ramadhan.
Hasil survei itu dibacakan Abdul Chair pada acara Peluncuran Konvensi Calon Gubernur Muslim di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Kamis (25/02/2016). [Baca: Ingin Persatukan Umat Islam, Dibuka Konvensi Calon Gubernur DKI]
Pertanyaan selanjutnya, sejauh mana ketersetujuan dan ketidaksetujuan adanya calon gubernur independen?
Menurut Abdul Chair, hasil itu menunjukkan perubahan signifikan. Yaitu, terhadap calon independen, sebanyak 9 persen menyatakan sangat tidak setuju dan 25 persen tidak setuju. Sementara 14 persen lainnya setuju, sebanyak 50 persen mengaku sangat setuju.
Yang terakhir, dalam survei itu ditanya, sejauh mana ketersetujuan dan ketidaksetujuan cagub non-Muslim?
Sebanyak 85 persen responden menyatakan sangat tidak setuju, 14 persen memilih tidak setuju, dan sisanya sebesar 1 persen mengaku setuju.
“Ini berarti, sebanyak 99 persen responden menyatakan tidak setuju dengan calon gubernur non-Muslim,” ungkap Abdul Chair.
Sehingga, lanjutnya, berdasarkan penskoran Skala Likert menunjukkan skor 96,3 persen yang tergolong kategori sangat kuat.
Namun ia menjelaskan, angka ini bersifat sementara dan dapat berkembang menjelang pemungutan suara nanti.*