Hidayatullah.com– Lazis Babussalam meluncurkan program Pengembangan Ekonomi Mandiri Terdepan atau MAPAN di Aula Serba Guna Masjid Babussalam, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (23/04/2016).
Menandai itu, sebanyak sembilan pelaku usaha kecil menerima bantuan modal usaha dari kemitraan Lazis dan Laznas BMH.
Ketua Lazis Babussalam, Tubagus Mualif, dalam sambutannya berharap, bantuan modal usaha itu dapat mendukung upaya pengembangan dan penguatan kemandirian pelaku usaha kecil.
Dia menjelaskan, Laziz Babussalam adalah salah satu lembaga yang bergerak dalam penghimpunan dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS). Penyaluran dananya melalui program pendidikan, sosial, ekonomi, dan dakwah di sekitar Jakarta Timur. Lembaga ini berkomitmen untuk terus mengembangkan layanannya.
“Sinergi dan kemitraan program dengan Laznas BMH ini sangat tepat, karena telah diakui kiprahnya di tingkat nasional, tersebar di 34 provinsi dengan berbagai program strategisnya,” kata Mualif.
Para penerima bantuan modal usaha itu pada umumnya adalah warga yang tinggal di sekitar Masjid Babussalam.
Mereka adalah Ina Apriyanti (usaha risoles beku), Aminah (usaha asongan kopi), Alimah (usaha nasi uduk), dan Mintarsih (usaha makanan ringan). Selain itu adalah Sujono (usaha soto ayam), Ismat (usaha soto Bogor), Wahono (usaha bakso dorong), Subhan (rujak keliling), dan Sarmi (warung nasi).
Tantang Babussalam
Sekadar informasi, Masjid Babussalam berdiri pada tahun 1991 di bawah naungan Yayasan Babussalam Cipinang. Lambat laun masjid ini terus mengalami perkembangan dan mendulang respon positif dari masyarakat, hingga pada tahun 2010 didirikanlah Lazis Babussalam.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan dana ZIS, Laziz Babussalam bersinergi dengan BMH sejak Mei 2015 lalu. Mualif menyampaikan harapan kerjasama ini dapat mengoptimalkan potensi ZIS khususnya di sekitar Rawamangun.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada kesempatan yang sama, Manajer Program dan Pendayagunaan BMH, Ismail A. Zahfa, mengatakan, kesembilan pelaku usaha kecil itu juga akan mendapatkan pendampingan. Baik dari sisi perbaikan pengelolaan usaha maupun bimbingan spiritual dan skill kewirausahaan.
“Program Mandiri Terdepan ini akan kita gulirkan tidak di sini saja. Tahap awal ini adalah stimulus yang pada perkembangannya diharapkan positif. Sehingga kemudian akan melahirkan lebih banyak lagi penerima manfaat,” terang Ismail memungkasi.*