Hidayatullah.com– Ormas Islam Wahdah Islamiyah melaksanakan pembukaan Muktamar III di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (17/07/2016). Acara ini dirangkai dengan Tabligh Akbar Sejuta Cinta untuk Indonesia serta Wisuda Penghafal Qur’an.
Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Zaitun Rasmin mengatakan, melalui muktamar ini, lembaganya bertekad menjadi ormas Islam nasional yang tersebar di seluruh Tanah Air.
Ormas ini pun bertekad turut memberi kontribusi secara maksimal dalam penyelesaian sejumlah masalah dalam lingkup nasional.
Yakni, kata Zaitun, berupa ide dan konsep yang sangat dibutuhkan umat dan bangsa. Serta turut andil dan berperan dalam berbagai aktivitas sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kemanusiaan.
“Sebagai pelanjut dari perjuangan, kita ingin memberikan segala yang dimiliki untuk Indonesia yang maju dan berperadaban. Namun perlu usaha yang terus menerus, tapi harus teratur, terukur, dan terkontrol,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, muktamar kali ini mengambil tema ‘Mewujudkan Indonesia Damai dan Berperadaban dengan Islam yang Wasathiyah‘.
Zaitun menjelaskan, konsep ‘pertengahan’ atau wasathiyah dalam kacamata Wahdah Islamiyah, sangat penting dalam mewujudkan tatanan masyarakat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Karena itu, sambungnya, wasathiyah hakikatnya bukan pertengahan antara baik dan buruk, atau antara salah dan benar. Tapi wasathiyah adalah pertengahan antara dua sikap, perilaku, dan atau pemahaman ekstrem yang keduanya keliru dan bermasalah.
“Wasathiyah juga pertengahan antara perilaku yang berlebih-lebihan dan perilaku memudah-memudahkan,” pungkasnya.
Selain fokus membahas program yang berkaitan dengan al-Qur’an, pada muktamar ini juga akan dibahas beberapa isu nasional. Seperti masalah pornografi, terorisme, narkoba, penyimpangan seksual, politik, dan lainnya.
“Diharapkan ada rekomendasi dari muktamar kali ini yang bisa kita sampaikan kepada pemerintah,” ungkap Zaitun.
Muktamar III ini rencananya diikuti oleh sekitar 2.500 peserta. Mereka berasal dari 131 DPD Wahdah Islamiyah se-Indonesia. Insya Allah berlangsung pada 17-20 Juli 2016 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Turut hadir pada acara pembukaan itu Imam Masjidil Haram Syeikh DR Hasan Abdul Hamid Bukhari; Sekjen MIUMI Bachtiar Nasir; dai Yusuf Mansur; dan Salim A. Fillah.
Hadir pula beberapa kepala daerah seperti Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Bojonegoro, Bupati Karawang, dan lain-lain.*