Hidayatullah.com– Indonesian Association for Religions and Cultures (IARC) atau Perhimpunan Indonesia untuk Keagamaan dan Kebudayaan mengadakan acara Halal bi Halal di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin malam (18/07/2016).
Ketua IARC, Paiman Mak mengatakan, agenda yang sudah empat tahun berjalan itu kembali mengangkat tema “Indahnya Kebersamaan”. Tujuan acara ini sebagai ajang saling bertemu, memaafkan, dan mempererat tali silaturahim.
“Kami meyakini bahwa dengan semangat kebersamaan ini kita semua dapat saling berbagi dan menghormati satu sama lain, untuk menuju masa depan yang sejahtera, damai, aman, dan sentosa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat IARC, Prof. Din Syamsudin mengungkapkan, keberagamaan Indonesia di sisi lain bisa menjadi dilema dengan adanya potensi perpecahan.
“Apalagi kalau masing-masing suku, etnis, dan golongan lebih mengedepankan egoisme. Untuk itu sebaliknya, kita harus bertekad menjadikan potensi keberagaman sebagai persatuan dan kebersamaan,” paparnya.
Din juga mengimbau, tidak boleh ada di Indonesia kelompok yang ingin menang sendiri, dan ingin menguasai kelompok lain.
Paiman menyampaikan, IARC berdiri dengan visi ketaqwaan, kerukunan, dan keadaban. IARC bertekad dapat berkontribusi nyata, dalam membangun hubungan konstruktif antar bangsa melalui keagamaan dan kebudayaan.
Untuk mencapai itu, sambungnya, IARC telah membuat beberapa program dalam berbagai bidang. Seperti keagamaan, kebudayaan, kerja sama internasional, pendidikan, sosial, dan lingkungan hidup.
“Semua itu dimaksudkan agar hubungan antar umat manusia dapat terjalin dengan konstruktif, produktif, dan juga damai dalam kebersamaan,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Saleh Husein, Wakil Menteri Luar Negeri AM. Fachir, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Hadir pula ratusan undangan dari kelompok agama dan etnis seperti masyarakat Arab, India, Tionghoa, dan lainnya.*