Hidayatullah.com– Hampir sepekan pasca banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa-Rabu (20-21/09/2016) lalu, upaya pemulihan pasca bencana terus dilakukan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.
Posko-posko darurat untuk korban banjir semakin banyak berdiri. Di samping itu, bantuan dari berbagai kalangan masyarakat, lembaga, perusahaan, dan sebagainya terus berdatangan.
Pengamatan awak hidayatullah.com di lokasi terdampak banjir di sekitar Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri, kepedulian masyarakat atas musibah bisa dibilang sangat tinggi.
Sementara itu, laporan dari lapangan, Sabtu (24/09/2016), Komandan Satgas Penanggulangan Bencana sekaligus Dandim 0611/Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto menginformasikan, korban meninggal dunia sampai saat ini berjumlah 30 orang dan hilang 22 orang.
Mengenai kepedulian masyarakat, sepanjang Jumat (23/09/2016) kemarin saja, bantuan dari berbagai macam komunitas terus berdatangan ke lokasi. Berbagai lembaga kemanusiaan pun bahu-membahu melakukan pemulihan pasca bencana.
“Sehari ini (kemarin. Red), posko BMH yang berada di Kampung Cimacan, RT 04 RW 10, telah dua kali dikunjungi komunitas yang peduli terhadap musibah banjir Garut,” ungkap Zainal selaku Koordinator Lapangan Tim Peduli Bencana Nusantara dalam program Hand 4 Garut.
Mereka yang datang membawa bantuan dan disalurkan ke posko Hand 4 Garut itu pun mengaku akan kembali ke lokasi untuk membawa bantuan yang lebih besar. [Baca juga: Korban Banjir Bandang Garut Masih Sangat Membutuhkan Bantuan]
“Ini sebagai langkah awal, dari kami yang ada di Cicalengka. Insya Allah, nanti akan menyusul (bantuan) dari seluruh komunitas Diva Cake & Cookies dari Jakarta, Bandung dan Sumedang,” ungkap Neng Diva, koordinator timnya kepada media ini, Jumat.
Sementara itu, dari Manajemen Masjid Baitul Ihsan juga mengaku baru melakukan penyaluran bantuan pertama.
“Insya Allah akan ada bantuan susulan, terutama untuk pemenuhan kebutuhan sarana ibadah mushalla dan masjid, agar warga di sini bisa segera beribadah sebagaimana biasanya,” ungkap Widi, koordinator timnya.
“Saya melihat, BMH lebih langsung menyentuh masyarakat. Maka saya atas nama Komunitas Mini Cooper mempersilakan untuk memanfaatkan tempat tinggal kami untuk sukses bantu korban banjir Garut ini,” ungkap dermawan tersebut.
Relawan Diapresiasi
Pantauan awak hidayatullah.com, lumpur tebal di lokasi terdampak banjir sudah mulai berkurang. Berbagai jenis barang milik warga korban banjir yang menumpuk tak karuan akibat terseret air dan lumpur mulai dirapikan secara berangsur.
Mulai dari aparat dan instansi pemerintah, lembaga zakat, ormas Islam, sampai komunitas-komunitas yang ada Jawa Barat tampak solid melakukan kegiatan pemulihan. [Baca juga: Seruan #PrayForGarut dan #PrayForSumedang Jadi Trending Topic]
Personel TNI dan Polri bersama relawan dan warga sigap melakukan gotong-royong, membantu pembenahan dan evakuasi seperti di Kampung Cimacan, Kelurahan Haur Panggung, Kecamatan Tarogong Kidul.
Koordinasi para relawan dikendalikan oleh koramil setempat bekerja sama dengan Basarnas. Di antara yang turut berpartisipasi menjadi tim relawan adalah Tim SAR Nasional Hidayatullah dan lembaga kesehatan Islamic Medical Service (IMS).
Dalam apel pagi di Markas Kodim 0611/Garut, Setyo menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh tim maupun relawan yang telah berpartisipasi dalam pemulihan itu. Para relawan dipesankan untuk terus meningkatkan koordinasi dan kinerjanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar telah mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang di Kabupaten Garut dan longsor di Kabupaten Sumedang.
“Kami sudah melakukan penanganan bencana seperti evakuasi, mendirikan posko, dan memberikan bantuan,” kata Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu (21/09/2016).* Imam Nawawi, Bilal Tadzkir