Hidayatullah.com– Baru-baru ini, beredar kabar di media sosial bahwa Nusron Wahid dipecat dari kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Rais ‘Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin, mengklarifikasi kabar yang menyatakan Nusron Wahid dipecat sebagai Ketua PBNU.
Menurutnya, PBNU tak pernah memecat mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu.
“Tidak benar itu bahwa dia dipecat. Bahwa dia memang terkena aturan organisasi karena rangkap jabatan di partai politik itu memang benar,” ujar Kiai Ma’ruf di Jakarta, Rabu (26/10/2016) dikutip laman resmi NU Online.
Nusron mengundurkan diri secara otomatis dari kepengurusan NU sejak ia kembali aktif di Golkar sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu per Mei 2016. [Baca juga: Komentari Ulama, Politisi Golkar Dikecam dengan #JanganHinaMUI]
Pengunduran diri ini merupakan konsekuensi logis dari AD/ART dan Peraturan Organisasi Nahdlatul Ulama yang melarang pengurus NU merangkap jabatan di partai politik.
Terkait polemik Pilkada DKI Jakarta, Kiai Ma’ruf juga mengiyakan jika Nusron telah meminta maaf dan mengklarifikasi sikap dan pikirannya belakangan ini. Nusron, katanya, tidak bermaksud menghina ulama ataupun Islam.
“Perbedaan pendapat itu biasa. Yang saya tekankan adalah jangan keluar dari jalur NU,” ujar Kiai Ma’ruf.
Ia mengatakan itu selepas membuka acara Expert Focus Group Discussion “Penguatan Kapasitas dan Jejaring Kerja Media Islam dalam Program Deradikalisasi Agama” yang digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU (LTNNU) bekerja sama dengan Yayasan Tifa, siang itu.
Kiai Ma’ruf mengimbau kepada seluruh Nahdliyin untuk tidak mudah terprovokasi dengan upaya orang atau kelompok tertentu yang berusaha memecah-belah NU.
Apalagi, di tengah tingginya suhu politik menjelang musim pemilihan kepala daerah saat ini.
Diketahui, belakangan ini Nusron menjadi sorotan atas pernyataan dan sikapnya terhadap ulama, khususnya Majelis Ulama Indonesia, terkait pendapat MUI soal Gubernur DKI Jakarta.
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinyatakan telah menghina al-Qur’an oleh MUI terkait pernyataan soal Al-Maidah ayat 51. Nusron membela Gubernur bahwa pernyataan Ahok tidak termasuk menista agama.
“Lebih menista agama mana antara Ahok dengan mayoritas umat Islam yang masih membiarkan kemiskinan dan yatim piatu menderita? (al Maauun),” ujar Nusron melalui akun Twitter pribadinya, @NusronWahid1, semalam. [Baca juga: Kekeliruan Pikiran Nusron Wahid]*