Hidayatullah.com– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyikapi rencana “Aksi Bela Islam” besar-besaran yang akan digelar di Jakarta, 4 November mendatang.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada konferensi pers di gedung PBNU, Jakarta, di antaranya berharap agar aksi tersebut berjalan dengan damai dan tertib.
“Kepada para pihak yang hendak menyalurkan aspirasi dengan berunjuk rasa, PBNU mengimbau agar tetap menjaga akhlakul karimah, dengan tetap menjaga ketertiban, menjaga kenyamanan lalu lintas, dan dapat menjaga keamanan masyarakat demi keutuhan NKRI,” ujar Kiai Said di depan awak media termasuk hidayatullah.com, Jumat (28/10/2016).
Imbauan itu merupakan satu dari lima poin “Pesan Moral” PBNU terkait eskalasi dan perkembangan keadaan terkini di Indonesia.
“Mari jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pererat tali silaturahim antar komponen masyarakat. Berpecah adalah musuh dari ukhuwwah.
Ukhuwwah adalah modal utama kita dalam membangun suatu tatanan masyarakat yang aman, damai, adil, dan makmur.
Jaga Ukhuwwah Wathoniyah dan Ukhuwwah Basyariyah, agar Indonesia terbebas dari ancaman perbedaan,” ujar Said Aqil membacakan imbauan lain PBNU.
Ia lantas mengutip firman Allah dalam al-Qur’an Surat Ali Imran:103 beserta terjemahannya, “Berpegang teguhlah kalian semua pada tali Allah, dan jangan berpecah-belah.”
Pesan untuk Warga NU
Selain itu, PBNU juga mengimbau agar aparat kepolisian segera melakukan tindakan sesuai prosedur hukum dan perundangan.
PBNU Imbau Kepolisian Segera Ambil Tindakan Hukum Terkait Ahok
Kemudian, kepada seluruh pengurus NU dan warga NU, PBNU mengimbau untuk secara pro aktif turut menenangkan situasi.
Mereka diimbau menjaga agar suasana yang aman dan damai tetap terpelihara dan tidak ikut-ikutan memperkeruh suasana dengan provokasi dan hasutan.
“PBNU melarang penggunaan simbol-simbol NU untuk tujuan-tujuan di luar kepentingan sebagaimana menjadi keputusan jamiyyah NU,” ujar Said Aqil.
“Mari tengadahkan tangan mohon petunjuk dan berdoa semoga Indonesia selalu diberi kesejukan dan kedamaian dalam perlindungan, penjagaan, dan pertolongan dari Allah Subhanahu Wata’ala,” ujarnya sebagai imbauan terakhir PBNU.
Selalu Damai
“Aksi Bela Islam” pada 4 November mendatang digadang-gadang lebih besar dari aksi pertama di Jakarta, Jumat (14/10/2016) lalu. Pada aksi “Jilid I”, diikuti puluhan ribu massa.
‘Jumat Kemarahan’, Umat Islam di Berbagai Kota Ingin Polisi Tangkap Ahok
Sementara pada aksi “Jilid II” nanti, diperkirakan akan dihadiri massa lebih banyak lagi. Tersiar kabar jika massa dari berbagai kota se-Indonesia akan turut hadir di Jakarta pada aksi tersebut.
Dalam “Aksi Bela Islam” di berbagai kota selama sekitar dua pekan belakangan ini, berdasarkan laporan, aksi selalu berjalan damai tanpa tindakan anarkistis.
Aksi-aksi tersebut digelar sebagai reaksi atas kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Aksi-aksi tersebut juga sebagai bentuk desakan publik agar kepolisian segera bertindak cepat, adil, transparan, dan profesional dalam memproses hukum Ahok.*