Hidayatullah.com– Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh mengecam segala bentuk kekerasan sehubungan dengan perkembangan terkini yang terjadi di Rakhine, Myanmar yang didiami oleh etnis Muslim Rohingya.
IKAT Aceh juga meminta pemerintah Indonesia bersama Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Pemerintah negara-negara ASEAN untuk bersama-sama mengambil sikap tegas menentang pelanggaran HAM terhadap minoritas muslim Rohingya tersebut.
Terakhir, IKAT berharap kepada ummat Islam untuk mendo’akan saudara seiman yang ditimpa musibah kemanusiaan tersebut.
“Doa adalah senjata mukmin, maka kepada semua imam mesjid dan meunasah seluruh Aceh dan Indonesia secara umum untuk mendo’akan semoga kaum muslimin Rohingya diberi kekuatan oleh Allah Subhanahu Wata’ala untuk bertahan dalam kondisi apapun hingga mendapat kedamaian dan ketentraman. Pemerintah melalui MPU dan instansi berwenang lainnya hendaknya menyerukan pembacaan Qunut Nazilah di seluruh Aceh,” tukas H.M. Fadhil Rahmi, Ketua IKAT Aceh kepada hidayatullah.com.
Untuk diketahui, Qunut Nazilah adalah doa yang diucapkan untuk menolak kezhaliman musuh-musuh Islam dan menghindarkan diri dari berbagai fitnah serta musibah. Doa qunut diucapkan pada setiap shalat fardhu, yaitu ketika I’tidal setelah ruku’ pada rakaat terakhir. Suatu hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah dan kezaliman.*