Hidayatullah.com– South East Asia Humanitarian Forum (SEAHUM) meminta pemerintah Indonesia mendesak pemerintah Myanmar agar menghentikan tindakan terorisme terhadap etnis Rohingya.
Pernyataan sikap itu disampaikan bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya. SEAHUM merupakan kumpulan organisasi kemanusiaan di Malaysia, Singapura, Indonesia, Kamboja, dan Thailand.
Presiden SEAHUM Drg Imam Rullyawan, MARS menyampaikan pernyataan sikap itu dalam konferensi pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
“(Kami) meminta pemerintah Indonesia untuk segera melakukan langkah taktis diplomasi (terkait Rohingya),” ujar Imam didampingi sejumlah aktivis lembaga kemanusiaan lainnya.
Langkah taktis diplomasi itu, jelasnya, dengan mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan struktural dan terorisme negara Myanmar.
“Berupa teror dari mitra bersenjata Myanmar dalam melakukan tindakan desktruktif di titik-titik lokasi etnis Rohingya,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia juga diminta mendesak pemerintah Myanmar untuk membuka blokade kawasan etnis Rohingya kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dari Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.
“Dalam rangka pengiriman bantuan logistik makanan, pakaian, obat-obatan, serta tim kesehatan, agar dapat melakukan respon kemanusiaan secepatnya,” ujar Imam.
Prihatin
Selain itu, SEAHUM dan Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya menyatakan keprihatinan atas bencana kemanusiaan yang melanda etnis minoritas Rohingya.
Dimana, ungkapnya, etnis tersebut dianiaya, dimusnahkan, dan didiskriminasikan di tanah airnya sendiri.
“(Kemudian) mendesak setiap pihak yang berkonflik untuk menahan diri dari ruang konflik yang lebih besar dan menghentikan kekerasan agar tidak ada korban jiwa rakyat sipil yang lebih besar,” ujar Imam.
Kedua perkumpulan dan aliansi itu pun mendesak pemerintah Myanmar untuk dapat melakukan upaya dialogis dengan pelbagai pihak yang berkepentingan.
“Agar dapat segera menemukan solusi konstruktif yang berbasis kemanusiaan,” ujarnya.*