Hidayatullah.com– Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta turut serta dalam Aksi Bela Islam III di kawasan Monas dan sekitarnya, Jakarta Pusat, kemarin, Jumat (02/12/2016).
PWNU DKI juga mendirikan stan besar yang di dalamnya terdiri atas tim medis dan logistik. Para pengurus pun terlihat sibuk membagikan minuman dan makanan kepada para peserta. Sementara kader Nahdliyin membersihkan jalan dari sampah dan kotoran.
Menurut Wakil Ketua PWNNU DKI, KH Munahar Muchtar, keterlibatan PWNU DKI pada Aksi Super Damai 212 itu lebih kepada aksi kemanusiaan, apalagi perintah ini datang langsung dari Rois Syuriah PWNU DKI.
“Kita meyakini bahwa sebagian besar yang hadir pada hari ini adalah warga Nahdliyin. Apa salahnya kita sebagai tuan rumah semaksimal mungkin menyiapakan semaksimal mungkin kemampuan kita.
Maka kita siapkan logistik yang ada termasuk para medis dan tim kebersihan. Kami lakukan ini tentu atas instruksi Rois Syuriah KH Mahfudz Asirun,” ujar Munahar Muchtar kepada Islamic News Agency (INA) didampingi Kiai Mahfudz.
Munahar mengaku, keputusan PWNU DKI untuk terlibat dalam aksi ini dilakukan dua hari menjelang aksi. Meskipun ia mengetahui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah mengeluarkan pernyataan untuk tidak membawa simbol dan logo NU.
Dalam Aksi Bela Islam III, Aa Gym Berpesan Agar Jadi Umat yang Kokoh
“Kita tidak melihat walaupun PB (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Red) pada hakikatnya melarang kita pasang umbul-umbul dan lain sebagainya, karena hakikatnya ini aksi kemanusiaan kita. Ibaratnya, kalau kita kasih makan anjing aja masuk sorga, apalagi ini kita kasih makan manusia,” terangnya.
Munahar menjelaskan bahwa ormas-ormas Islam itu saudara. Semua peserta aksi adalah saudara sesama Muslim yang juga harus diperhatikan.
“Saya yakin ini punya keberkahan, mau Nahdliyin, Muhammadiyah, Persis, semuanya adalah saudara-saudara kita. Kita bersatu, tujuan kita cuma satu. Penjarakan Ahok. Titik!” tegasnya.* Pizaro/INA