Hidayatullah.com– Aksi Super Damai 212 beberapa waktu lalu membawa kesan tersendiri bagi banyak orang, tak terkecuali bagi Edi Nurhadianto.
Meski tak menjadi peserta Aksi Bela Islam III itu, ia menyempatkan bergabung dengan massa saat jam istirahat kantor untuk shalat Jumat.
“Ingin merasakan (suasananya),” ujar Edi ketika ditanya alasan memilih shalat Jumat di lapangan Monas ketimbang masjid tempatnya bekerja, Jumat (02/12/2016) lalu, lansir Islamic News Agency (INA).
Pria yang merupakan pegawai salah satu kementerian ini mengaku takjub. Baru kali itu ia merasakan shalat Jumat dalam kondisi demikian.
Dimana saat itu jutaan umat Islam shalat berjamaah di lapangan Monas dan jalan-jalan sekitarnya, sambil diguyur hujan.
“Kesannya kedinginan, tapi kapan lagi shalat sambil hujan begini?! Ada kesan tersendiri,” ucapnya tersenyum.
Walaupun bukan sebagai peserta aksi, Edi mengatakan, ia ikut juga merasakan apa yang dirasakan sedikitnya 2 juta umat Islam lainnya saat itu.
“Kalau buat saya aksi ini menjadi contoh bagaimana kehidupan demokrasi itu ada dan kebhinnekaan benar-benar bisa dimunculkan,” ungkapnya.
“Karena mereka yang aksi ini bukan untuk merusak kebhinnekaan,” tandas Edi menutup.*