Hidayatullah.com–Puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal setelah gempa bumi dahsyat yang mengguncang Aceh menyebabkan lebih seratus orang tewas.
Seorang pejabat pemerintah turut mengungkapkan bahwa bencana alam itu mengakibatkan banyak daerah punah-ranah sedang bantuan-bantuan mulai tiba di wilayah yang sering dilanda gempa itu.
Juru bicara badan bencana alam Indonesia Sutopo Purwo Nugroho kepada AFP mengatakan, sekitar 45.300 orang dipindahkan ke beberapa lokasi sejak 10 Desember 2016.
Dia menambahkan, jumlah penduduk yang kehilangan tempat tinggal meningkat seganda sejak semalam setelah lebih banyak lagi informasi diterima.
Gempa sekuat 6,5 pada skala richter itu menghancurkan ratusan rumah, masjid, dan perusahaan di seluruh wilayah Aceh, salah sebuah wilayah yang paling parah terkena dampak tsunami pada tahun 2004.
Kebanyakan mereka yang kehilangan tempat tinggal terpaksa tidur di tenda-tenda dekat dengan rumah-rumah mereka yang hancur karena tidak mau pindah ke tempat penampungan sementara karena khawatir akan terjadinya gempa susulan.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyediakan dapur-dapur, tempat penampungan dan rumah sakit sementara di Meureudu, sebuah kota yang paling parah terkena dampak untuk membantu mengurangi kemacetan di fasilitas-fasilitas kesehatan di daerah tersebut.
Presiden Indonesia Joko Widodo langsung menuju Meureudu dan berjanji akan membangun kembali daerah yang parah itu.
Dia juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia supaya mendoakan kesejahteraan bagi para korban gempa bumi itu.*