Hidayatullah.com—Setiap orang tua, pasti menginginkan bayinya terlahir normal. Namun, apa daya, jika keinginan itu seolah pupus di tengah jalan, lantaran takdir tak sesuai harapan.
Tapi sabar dulu, terkadang dibalik kekurangan anak, Allah anugerahkan kelebihan padanyaa, itu pula yang dialami Fajar Abdulrokhim Wahyudiono. Remaja 14 tahun penderita cerebral palsy (lumpuh otak) namun diberi kemudahan dalam menghafal Al-Quran.
Guna berbagi pengalaman dengan Fajar, AQL Pustaka hari Sabtu (18/02/2017) meluncuran buku berjudul “Fajar Sang Hafizh Anak Lumpuh Otak Hafal Al-Qur`an”.
Buku buah pena Ustadz Azhar Aziz ini seakan menjadi oase bagi orang tua yang memiliki anak yang abnormal tapi tetap optimis. Penulis, adalah mantan Wakil Redpel koran Sindo.
Buku setebal 266 ini sangat apik menceritakan pengalaman Fajar yang memiliki mengidap kelainan otak tapi dimudahkan Allah menghafal al-Qur’an sejak usia 4 tahun. Karenanya, tidak ada alasan untuk berkecil hati ketika Allah Subhanahu wata’ala menakdirkan orang tua memiliki anak yang bernasib sama.

Acara ini terselenggara bersamaan dengan acara Kajian Tadabbur Asmaul Husna yang diasuh oleh KH. Bachtiar Nasir ini diluncurkan di Aula AQL Islamic Center, Tebet Utara, Jakarta Selatan (18/02/2017) dari pukul 09.00 sampai bakda Dzuhur.
Selain Ustadz. Bachtiar Nasir, acara ini juga dihadiri oleh Fajar dan kedua orang tuanya (H. Joko Wahyudiono dan Hj. Heny).
Terkait Fajar, Bachtiar Nasir yang juga Ketua GNPF-MUI menyampaikan pelajaran berharga dari kisah Fajar.
“Tidak ada halangan bagi siapa pun untuk menjadi penghafal Al-Qur`an. Buku ini sangat inspiratif dan layak untuk diteladani,” ujarnya.
Sebagai sinopsis singkat, Fajar adalah seorang anak lumpuh otak yang terlahir prematur dengan berat 1,6 kg. Ia baru diketahui terkena Cerebal Palcy (Lumpuh Otak) di usia 1 tahun. Oleh orang tuanya, Fajar diberi terapi mendengarkan “murattal Al-Qur’an” selama 24 jam setiap harinya.
Atas takdir Allah, di usia 4,5 tahun, ternyata Fajar diketahui sudah menghafal Qur’an berkat murattal yang diperdengerkan setiap hari. Kini Fajar tengan menghafal hadits dan telah menyelesaikan Hadits Arbain. Dia juga sudah bisa berbahasa Arab. Kisah tentang Fajar diurai dalam buku Fajar Sang Hafizh.
Syekh Khalid bin Abdullah Al-Hamudi, selaku ulama dan Pakar Pendidikan Arab Saudi pernah memberi kesaksian dalam buku ini di halaman dua puluh, “Saya memprediksi dan optimistis bahwa kelak kelak masa depan Indonesia baik dengan anak ini. Bahkan di Asia Timur dia akan menjadi orang penting (besar).”
Terbitnya buku ini diharapkan mampu menjadi fajar kebangkitan bagi setiap orang tua yang memiliki anak bernasib sama. Lebih dari itu, kehadiran buku ini sekaligus menjadi pelecut semangat bagi anak-anak normal seusianya, bahkan untuk semua kalangan, bahwa orang yang mengalami keterbatasan seperti ini saja bisa menghafal Al-Qur`an, apa lagi yang normal. Tidak berlebihan jika buku ini patut menjadi koleksi pembaca yang budiman di perpustakaannya.*/Mahmud B, Ali Muhtadin