Hidayatullah.com– Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan Action Team untuk mengantarkan bantuan pangan ke negara yang mengalami kekeringan dan kelaparan. Seperti Somalia, Nigeria, Kenya, Sudan Selatan, dan yang paling buruk, Yaman.
Senior VP ACT, Syuhelmaidi Syukur mengatakan, masalah kelaparan disebabkan oleh 2 faktor utama, yaitu kekeringan akut dan konflik perang. Respon yang lambat terhadap isu kemanusiaan juga memperparah kondisi kelaparan yang sudah ada.
Akibat itu, terangnya, berdasarkan data dari PBB, sebanyak 20 juta jiwa menderita kelaparan akut di negara-negara yang menderita musibah tersebut.
“Jumlah ini akan terus bertambah, bahkan berpotensi terjadi kematian massal seperti yang terjadi di Somalia pada 2011 dimana hampir 260 ribu jiwa meninggal akibat kelaparan akut,” ujarnya saat pelepasan di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, baru-baru ini.
Sementara itu, Presiden ACT, Ahyudin mengungkapkan, ACT merupakan wakil dari bangsa Indonesia yang mengantarkan kepeduliannya kepada korban bencana kelaparan di Afrika dan Timur Tengah.
“Dalam setahun ini, ACT akan fokus pada upaya penyelamatan dengan memberikan bantuan pangan untuk mencegah kematian massal di sejumlah negara. Secara bergelombang, ACT akan mengirimkan tim untuk mengantarkan logistik,” paparnya.
Ke depan, sambung Ahyudin, lembaganya akan melibatkan para ahli untuk membuat rekayasa teknologi guna mengatasi kekeringan yang menjadi salah satu penyebab bencana kelaparan.
Pelepasan Action Team pada Jumat pekan kemarin itu turut dihadiri KH Bachtiar Nasir, yang juga konsen terhadap persoalan kemanusiaan di berbagai wilayah termasuk Timur Tengah.*