Hidayatullah.com–Majelis Ulama Indonesia Jember. Jawa Timur, memanggil Bupati Jember MZA Djalal, terkait maraknya isu dan selebaran yang menyatakan bahwa Djalal telah melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
“Kami melihat ada banyak selebaran, baik berupa kertas fotokopi maupun lewat SMS yang menyatakan Bupati telah melecehkan Nabi Muhammad. Maka kami memanggil Bupati Djalal. Kami meminta keterangannya atas permasalahan tersebut,” kata ketua MUI Jember KH Sahilun Nasir, di sela pertemuan dengan Bupati, Senin (3/4).
Menurut KH Nasilun, MUI Jember telah menerima banyak SMS dan salinan pernyataan yang menyatakan Djalal telah melakukan pelecehan terhadap Nabi Muhammad, dengan menyatakan Rasul Allah itu sombong dalam acara Bedah Potensi Desa di Kecamatan Silo,
Untuk itu MUI memanggil Djalal, serta beberapa ulama dan warga yang menghadiri acara itu, untuk mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya. Selain itu, seluruh ulama yang tergabung dalam MUI juga menyaksikan rekaman video kegiatan Bedah Potensi Desa itu.
Sahilun mengatakan, berdasar keterangan Djalal, serta warga, dan ulama yang menghadiri acara itu, MUI tidak menemukan adanya indikasi pelecehan terhadap Nabi Muhammad. Namun MUI menilai Djalal memakai idiom yang terlalu ekstrim, sehingga sebagian masyarakat tidak dapat menerima pernyataan itu.
“Baik dari keterangan para undangan maupun rekaman video yang kami saksikan, tidak kami temukan ucapan yang sengaja melecehkan Nabi Muhammad,” paparnya.
MUI Jember, sambung Sahilun, akan menindaklanjuti hasil pengumpulan keterangan itu dengan pertemuan lanjutan, yang melibatkan berbagai organisasi kemasyarakatan di Jember. “Kami tidak ingin masyarakat menjadi tidak tenang dan terpancing emosinya, karena permasalahan yang tidak jelas duduk perkaranya,” ujarnya.
Beredar
Sebagaimana diketahui, dalam seminggu ini, beredar luas suara hasil rekaman pidato Bupati Jember, MZA Djalal saat berada di acara Bedah Potensi Desa di Garahan Silo yang berisi dan mengatakan Nabi Muhammad sombong ke tengah-tengah masyarakat.
Peredaran pernyataan itu menyebar dalam bentuk CD, kaset, bahkan sampai ke telepon seluler masyarakat umum. Beritajatim.com sendiri mendapatkan kiriman berupa CD yang berisi dua pidato Djalal.
Beberapa kalimat Djalal menghebohkan yang dinilai penghinaan itu di antaranya, “…Harus sombong Pak, Nabi Muhammad saja sombong, meski di rumah ada tamu dan nasi tinggal sepiring, nasi itu tetap dibagi untuk disuguhkan, sombong Pak. Tapi sombong yang bagus…”
Pernyataan itu disampaikan dalam bahasa Madura. Pernyataan itulah yang akhirnya memancing reaksi masyarakat setempat. [mi/bjt/hidayatullah.com]