Hidayatullah.com– Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Prof Din Syamsudin mengatakan, persoalan maraknya penyerangan tokoh-tokoh agama tak bisa dianggap selesai hanya karena pelaku diduga adalah orang gila.
“Jangan cepat mengambil kesimpulan, kalau semuanya disimpulkan orang gila, muncul dugaan ini enggak bisa diselesaikan,” ujarnya di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (21/02/2018).
Din menilai, fenomena tuntutan penyerangan kepada pemuka agama oleh orang gila bukanlah suatu yang berdiri sendiri melainkan sebuah rekayasa sistematis.
Baca: ‘Orang Gila’ Menyerang Kiai Muhammadiyah, Din Desak Polri Usut Tuntas
“Kalau selesai dengan dalih orang gila, nanti bisa ditanya balik, kenapa kok tiba-tiba sejak akhir Desember sampai sekarang seperti musim munculnya orang gila, dan kemudian menyasar tokoh-tokoh agama, ulama. Dan itu beruntun,” ungkapnya.
Namun, Din mengaku, ia menerima jawaban pihak kepolisian yang meminta maaf karena terburu-buru mengatakan pelaku adalah orang gila dan masih terus berupaya mendalami kasus tersebut.
“Bisa kita terima, walaupun mungkin ada sebagian yang belum puas,” pungkasnya.*
Baca: Kabareskrim: Minta Maaf, Polisi Terburu-buru Sebut Pelaku Orang Gila