Hidayatullah.com– Dalam rapat pleno ke-26 bersama Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Mayjen TNI Muhammad Herindra di Aula MUI, Jakarta, Rabu (21/03/2018), Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantiim MUI), Prof Din Syamsuddin, menyatakan prihatin dengan kenyataan goyah dan runtuhnya kedaulatan negara dalam berbagai bidang.
Rapat pleno ini dijadikan sebagai bentuk dialog dari hati ke hati dengan berbagai pihak, khususnya pemangku amanat dan kebijakan di negeri ini.
“Tantangan dan ancaman itu tidak hanya masih berada di luar, tapi sudah berada di dalam,” ujar Din kepada wartawan termasuk hidayatullah.com. Rapat pleno itu bertema “Tantangan dan Ancaman terhadap Kedaulatan Negara”.
Baca: Indonesia Negara Berdaulat, Freeport Harus Patuh UU Minerba
“Ini yang kita ingin anak-anak bangsa aware dan sadar dengan ancaman ini, baik dalam bentuk isme-isme yang bertentangan dengan Pancasila, maupun dalam bentuk gangguan-gangguan yang sangat serius, seperti narkoba, korupsi, berbagai bentuk kekerasan,” tambahnya.
Din menambahkan, jika hal-hal tersebut dibiarkan, maka tidak mustahil apa yang disebut kedaulatan sebagai ciri khas sebuah negara itu akan runtuh.
“Di sinilah kita ingin berdialog dengan TNI dan semua pihak yang berkepentingan dan berkewajiban untuk menegakkan kedaulatan negara ini,” pungkasnya.* Zulkarnain
Baca: Intropeksi kasus Penyadapan: Masihkan Kita menjadi Negara yang Berdaulat?