Hidayatullah.com– Kapal Kemanusiaan Palestina yang mengangkut 2.000 ton beras petani Indonesia yang didistribusikan melalui salah satu lembaga kemanusiaan tiba di Gaza, Palestina, setelah sebelumnya diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/02/2018) lalu.
Kapal Kemanusiaan Palestina butuh sebulan lamanya, hingga akhirnya iringan-iringan truk melintasi gerbang Karm Abu Salem. Ini gerbang satu-satunya yang paling memungkinkan untuk membawa masuk barang kebutuhan pokok sampai ke Gaza sejak Senin (26/03/2018). Setelah sebelumnya kapal tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel, kata Direktur Global Humanity Response ACT Bambang Triyono.
Baca: Kapal Kemanusiaan untuk Palestina Resmi Diberangkatkan dari Surabaya
Bambang menjelaskan, Pelabuhan Ashdod “terpaksa” harus digunakan sebagai lintasan, sebab hanya Ashdod satu-satunya pelabuhan penghubung sebelum beras dari Indonesia dibawa masuk ke Gaza.
Ia menerangkan, sejak Senin sudah masuk empat kontainer membawa sebanyak 100 ton beras. Lalu pada Selasa enam kontainer dengan 150 ton, disusul hari Rabu delapan kontainer yang mengangkut 200 ton beras.
“Sehingga sudah masuk sampai Rabu kemarin, sebanyak 450 ton. Insya Allah total keseluruhan yang bakal segera didistribusikan di Gaza sebanyak 2.000 ton,” ujarnya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com, Kamis malam (29/03/2018).
Baca: Upaya Konkret Pasca Aksi Bela Palestina
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bambang mengaku, awalnya misi tersebut tampak mustahil. Dan bahkan banyak orang meragukan beras itu bisa dikirim untuk saudara-saudara di Gaza.
“Banyak yang sangsi. Tapi kini, Alhamdulillah beras itu sudah tiba. Beras kita, beras Indonesia ada di genggaman saudara-saudara kita di Gaza. Tidak henti kami bersyukur,” pungkasnya.*