Hidayatullah.com– Masyarakat Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen dan Pemkab Bireuen menyambut positif kedatangan pengungsi etnis Muslim Rohingya yang terdampar di Pantai Kuala Raja, Kapubaten Bireuen, Jumat (20/04/2018) siang.
Wakil Bupati Bireuen Muzakkar Gani mengatakan, setelah ditemukan di pantai tersebut, sebanyak 76 pengungsi Rohingya itu dievakuasi dan ditempatkan di ruang kegiatan belajar di Bireuen.
“Kita sudah tempatkan di sana, kita sudah fasilitasi, (kasih) makanan, obat-obatan, dan pakaian,” ujar Muzakkar saat dihubungi hidayatullah.com melalui sambungan telepon, Sabtu (21/04/2018).
Baca: Bupati Bireuen: Pengungsi Rohingya Datangi Aceh setelah Ditolak Thailand
Selain itu, pihak Pemkab Bireuen pun telah melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi setempat terkait keberadaan para pengungsi Rohingya itu. “Kita sudah mendata semuanya 76 orang itu,” imbuhnya.
Di antara mereka, terdapat 8 orang anak. Sejumlah pengungsi didapati menderita penyakit ISPA dan diberikan perawatan medis. Ia mengaku pihak Pemkab Bireuen sudah maksimal menangani para pengungsi tersebut.
Wabup mengatakan, pada Sabtu pagi bantuan dari Gubernur Aceh juga sudah datang antara lain berupa makanan dan kebutuhan sandang.
“Sejauh ini kita koordinasi dengan Muspida, Kapolres, Dandim, dan lain semuanya,” ujar Muzakkar.
Baca: 76 Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh, 7 Orang Harus Dirawat
Ia menuturkan, masyarakat Pantai Kuala Raja setelah kedatangan para pengungsi tersebut, sudah paham jika yang datang adalah migran. Mereka pun memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya.
“Mereka fasilitasilah (para pengungsi oleh) masyarakat di sana, memberi makanan dan lain semuanya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, masyarakat Aceh tersebut menyambut para pengungsi itu sebagai orang-orang yang teraniaya dan tertindas.
“Sebagai orang Aceh, mereka sambut (para pengungsi),” imbuhnya. “Setelah itu mereka serahkan kepada pemerintah bagaimana penyelesaiannya.”*