Hidayatullah.com– Warga korban penggusuran di kawasan Pasar Ikan yang masih bertahan di tenda pengungsian bersikukuh membangun kembali mushalla yang sempat dirobohkan aparat Pemprov DKI Jakarta, pertengahan April lalu.
“Kan, di sini orang juga butuh ibadah. (Sejak mushalla dirobohkan), kalau kita mau shalat, kan, jauh, harus nyeberang segala macem,” ujar Baharudin, salah satu pengurus mushalla kepada hidayatullah.com di area penggusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (10/05/2016).
Ia bercerita, saat terjadi penggusuran warga bersikeras menolak penghancuran mushalla yang semula bernama Al-Jamil ini.
“Pertama dirobohin rumah-rumahnya, tinggal mushalla aja yang belom. Tapi sehari setelahnya mushalla juga ikut dirobohkan,” jelasnya.
Ditanya apakah warga tidak takut mendirikan kembali bangunan di lokasi penggusuran, Baharudin menjawab tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.
“Enggak juga! Apa yang mau ditakuti, orang gusurannya juga dipaksakan,” ungkapnya. [Baca: Ada Kepentingan Kapitalis dalam Penggusuran Pasar Ikan?]
Baharudin menjelaskan, tempat ibadah yang kini dinamai Musholla Al-Jihad itu dibangun persis di atas tanah berdirinya mushalla sebelumnya.
“Alhamdulillah banyak yang bantu. Ada motivasi dari orang lain yang ikut mendukung jalannya ibadah supaya kita nggak putus ibadah. Kalau misalnya jauh nggak ada mushalla, gimana?” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin saat menyambangi korban penggusuran, Selasa (10/05/2016), juga berpesan agar warga memperkuat keimanan dan tidak meninggalkan shalat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Tetap shalat dan memperkuat iman. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan dan mengabulkan hajat kita semua,” pintanya, di-aamiin-kan para warga yang hadir. [Baca juga: Bocah 1 Tahun Terterjang Aparat dan Terinjak Saat Penggusuran Kampung Aquarium]*