Hidayatullah.com– Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan, dalam waktu dekat akan segera dideklarasikan Koalisi Keumatan yang terdiri dari sejumlah partai politik, antara lain Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya.
Yang terbaru kabarnya Partai Demokrat berencana bergabung dengan koalisi Gerindra cs tersebut.
“Kita lagi tunggu sikap resmi PA 212 terkait bergabungnya demokrat,” ujar Ketua Media Centre PA 212 Habib Novel Bamukmin kepada hidayatullah.com, Rabu (25/07/2018).
Baca: GNPF Ulama: Menentukan Nama Capres Bukan Wilayah yang di Luar Partai
Sebelumnya diketahui, PA 212 mengungkapkan, partai Koalisi Keumatan (Gerindra, PAN, PKS, PBB, Partai Berkarya, Idaman) duduk bersama untuk bertukar pikiran demi kemaslahatan umat dan bangsa dalam acara Silaturahmi dan Tukar Pikiran Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212.
Pertemuan itu berlangsung pada Senin (23/07/2018) malam pekan ini mulai pukul 19.00 – 21.30 WIB di Hotel Sultan Jakarta.
Tampak hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Sekjen dan Waketum, Ketua Dewan Pertimbangan PAN didampingi Sekjen, Sekjen PBB, serta Waketum Partai Idaman.
Baca: Ijtima Ulama Nasional akan Dihadiri Pimpinan Parpol “Koalisi Keumatan”
“PKS dan Berkarya berhalangan hadir karena padatnya agenda partai,” jelas Novel.
Sementara dari kalangan ulama dan tokoh PA 212, hadir KH Cholil Ridwan (DDII ), KH Ahmad Shabri Lubis (Ketum FPI ), KH Maksum Bondowoso, KH Ahmad Maksum Ciamis, Abah Raud (Az-Zikra), Usamah Hisyam (Ketum Parmusi), KH Misbahul Anam (GNPF Ulama ), Syarwan Hamid, Egy Sudjana, Ahmad Mikhdan, serta tokoh-tokoh lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, mereka saling bertukar pikiran mengenai masalah keumatan dan kebangsaan di antaranya masalah pertahanan NKRI, PLN, Pertamina, maskapai Garuda Indonesia, dan sebagainya.
“Ada kesamaan pandangan di antara peserta pertemuan bahwa bangsa ini harus segera diselamatkan, kepemimpinan nasional harus ada pergantian. Persatuan umat harus diikat terus, oleh karenanya dalam waktu dekat akan segera deklarasi koalisi partai keumatan,” ungkapnya.
Baca: Instruksi HRS: Tenggelamkan Parpol Pendukung Penista Agama
Dalam masalah kepemimpinan nasional Indonesia, sebutnya, harus dipimpin oleh pemimpin yang berani dan tegas serta tidak berkhianat kepada bangsa dan agamanya.
Kemungkinan besar partai Koalisi Keumatan akan mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan terus menggodok nama cawapres, yang mengerucut pada 2 nama.
Untuk calon pemimpin bangsa ini akan dimatangkan kembali dalam Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional pada tanggal 27-29 Juli nanti sebelum deklarasi capres dan cawapres. Tentunya, jelas Novel, hal itu dilakukan setelah ada rekomendasi dari Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) di Makkah.
“Mari kita dukung dan doakan agar Ijtima Ulama sukses dan berkah,” ungkapnya.*
Baca: GNPF Ulama akan Gelar Ijtima Persatukan Umat dan Bangsa