Hidayatullah.com– Pasca gempa bumi yang menghantam wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya, berbagai bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, terus mengalir ke NTB, baik untuk para korban maupun perbaikan sarana infrastruktur dan sebagainya.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Senin (30/07/2018), sudah terjadi 276 kali gempa susulan. Adapun korban, data terakhir yang disampaikan hingga berita ini dimuat, sudah sebanyak 16 orang meninggal dunia.
“Dampak gempa 16 meninggal dunia (11 orang di Lombok Timur, 4 orang di Lombok Utara, dan 1 orang pendaki asal Makassar), 5.141 orang mengungsi, 355 korban luka-luka. (Data sementara per 30 Juli 2018, pk. 12.00 WIB),” demikian disampaikan dalam konferensi pers oleh Kapusdatinmas BNPB dilansir Twitter resmi @BNPB_Indonesia.
Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menetapkan, masa tanggap darurat selama 5, dari tanggal 29 Juli sampai 2 Agustus 2018.
“Satu pendaki meninggal dunia di Pelawangan atas nama Muhamad Ainul Taksim (26 tahun) asal Makassar. Gunung Rinjani ditutupi sejak 29/7/2018 hingga waktu yg belum ditentukan. Ada 689 orang pendaki Gunung Rinjani yang naik melalui Pintu Sembalun dan Senaru,” jelas BNPB.
Sebanyak 637 warga negara asing yang naik melalui Pintu Sembalun dan Senaru pada tanggal 27 dan 28 Juli 2018. Di antaranya yang paling banyak adalah WNA Thailand sebanyak 337 orang.
“184 orang tim evakuasi gabungan telah dikerahkan untuk membantu keluar melalui jalur aman,” terangnya.
Disampaikan, pendaki asal Malaysia yang meninggal bukan akibat mendaki, tetapi tertimpa reruntuhan bangunan atas nama Siti Nur Lesmawida Ismail (30 tahun) yang tergabung dalam relawan Majelis Belia Malaysia (MBM), yang melakukan pendakian dengan jumlah 18 orang.
BNPB melaporkan kondisi terkini pasca gempa NTB, bahwa, antara lain aktivitas sekolah kembali berjalan normal.
Bantuan
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, NTB, mengirim bantuan dan tim medis ke Kabupaten Lombok Timur, dan Lombok Utara yang merupakan daerah paling terdampak gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR).
Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, melepas tim pembawa bantuan logistik dan paramedis di halaman Kantor Dinas Kesehatan, Lombok Barat, Ahad.
Ia menyatakan bahwa bantuan tersebut adalah bentuk solidaritas dan juga aksi tanggap darurat bencana Pemkab Lombok Barat kepada korban gempa bumi yang dirasakan sampai Pulau Sumbawa (NTB), dan Pulau Bali.
“Pemkab Lombok Barat tidak hanya menyalurkan bantuan yang dikirim hari ini saja, namun mudah-mudahan akan menyalurkan bantuan lanjutan,” lanjutnya lansir AntaraNTB.
Bupati yang memenangkan pilkada pada 27 Juni 2018 ini, juga memberikan arahan kepada tenaga medis yang dikirim agar bisa juga menjaga kesehatannya sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik dan maksimal kepada para korban gempa bumi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Rahman Sahnan Putra, menyebutkan bantuan logistik yang dibawa berupa obat-obatan, barang habis pakai, mi instan, air mineral kemasan, dan beberapa jenis lainnya.
Barang-barang tersebut dibawa oleh tim yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Lombok Barat, Ahmad Taufik Fathoni.
Tim terbagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas dua orang tenaga dokter, enam orang perawat dan tiga orang tenaga kesehatan lainnya sehingga total jumlah dokter sebanyak empat orang, perawat 12 orang, dan enam orang tenaga medis lainnya.
“Kekuatan tersebut pun didukung penuh oleh 20 orang relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Barat,” ujarnya.
Dinas Sosial Lombok Barat juga mengirimkan 15 orang personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang membawa bantuan untuk para korban gempa bumi di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pemerintah pusat juga sudah turun tangan membantu para korban dan melakukan proses penanganan pasca bencana. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Gubernur NTB Zainul Majdi bersama isteri Erica Zainul Majdi meninjau langsung dampak gempa bumi di sejumlah lokasi di wilayah Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Senin (30/01/7/2018) pagi. Rombongan tiba di lokasi bencana sekitar pukul 8.00 WITA.
Tiba di lokasi, Presiden dan Gubernur beserta rombongan langsung meninjau korban serta sejumlah rumah dan fasilitas umum terdampak gempa bumi. Presiden dan TGB juga meninjau Posko Bencana di Lapangan Madayin, Desa Madayin, Kecamatan Sambalia.
Presiden dan TGB serta Menteri PUPR meninjau posko bencana di madayin. Presiden ingin memastikan penanganan tanggap bencana benar-benar berjalan baik. Selain membagikan buku, presiden dan TGB juga berbincang dengan anak-anak. Sejumlah bantuan sembako juga diserahkan. Hasil dialog dengan masyarakat, para korban gempa yang rumahnya rusak berat akan dibantu uang Rp 50 juta.
Berbagai institusi swasta termasuk lembaga-lembaga kemanusiaan dan lembaga amil zakat datang ke NTB guna menyalurkan bantuan dan berbagai program penanganan pasca bencana. Gempa yang berpusat di Lombok Timur itu terjadi pada 29 Juli 2018, pukul 05.47.39 WIB.*