Hidayatullah.com– Peserta kongres tokoh dan ulama gelaran MMI dikejutkan dengan beredarnya pesan singkat (SMS) atas nama “Muzakarah” berisi penolakan terhadap gerakan #2019GantiPresiden.
Pesan singkat yang dikirim dengan metode SMS Blast itu diterima sebagian besar peserta dan pengunjung mudzakarah sejak pukul 19.55 WIB, Ahad (05/08/2018).
“#2019GANTIPRESIDEN ADALAH GERAKAN YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB KARENA TIDAK JELAS SIAPA YANG DIUSUNGNYA…DUKUNG CALON YANG DIRESTUI ULAMA PADA PILPRES 2019,” demikian isi SMS tersebut.
SMS Blast adalah pengiriman SMS dengan sender ID bukan dari nomor handphone. SMS ini akan otomatis masuk ke dalam semua nomor HP aktif yang memasuki daya jangkaunya, biasanya radius 500 meter.
Menanggapi hal itu, Isa Ridwan Ketua Pelaksana Mudzakarah Seribu Ulama tersebut, menegaskan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas tersebarnya SMS tersebut.
“Itu bukan dari panitia, dan kami sama sekali tidak bertanggung jawab atas semua isi dari SMS tersebut,” tegasnya kepada wartawan, Ahad (05/08/2018).
Sebelumnya, sekelompok orang yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Tasikmalaya Pro NKRI berunjuk rasa di areal acara kongres itu, Ahad (5/8/2018) sore. Mereka menolak kehadiran Gus Nur dan Eggy Sudjana dalam acara tersebut dengan alasan tidak ada dalam rundown acara.
“Ada beberapa hal yang kami temukan yang terindikasi merupakan kepentingan-kepentingan dan bermuatan politik. Hal-hal tersebut saya pikir sudah mengganggu menodai kesucian agama,” tuding korlap aksi, Saiful Kusniadi, kepada wartawan.* Dadang Musthofa/INA