Hidayatullah.com– Voicenote yang diduga suara dai Yusuf Mansur sedang ramai diperbincangkan netizen di jejaring sosial.
Dalam rekaman tersebut Yusuf mendukung pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin. Guru-guru dan karyawan PPPA dan Darul Qur’an dikerahkan untuk mendukung pasangan tersebut.
“Bismillahirohmanirrohim.. dah enggak apa-apa udah.. insya Allah menang ini, insya Allah,” suaranya optimis.
Menanggapi viral-nya rekaman suara tersebut, melalui akun Instagram @yusufmansurnew, Yusuf mengatakan bahwa itu wajar sebagai ungkapan gembira.
“Itu kan sebelum jelas dan sebelum diumumkan, siapa Calon Presiden dan Calon Wapres dari kubu sebelah. Kegembiraan ada wakil ulama, kiai, santri, Islam. Hal yang sama saya akan lakukan juga, bagi kubu sebelah. Yang saat itu juga ramai, bahwa wakilnya adalah dari kalangan ulama,” ujarnya.
Yusuf menambahkan, secara dia wakil ulama juga, wakil kiai, wakil santri, wakil Islam, tidak ada urusan dengan Pilpres.
“Kemenangan dimaksud, kemenangan ulama, kiai, santri, dan Islam. Karena itu sebenarnya ada voicenote yang lain,” bebernya.
Yusuf mengaku tambah bahagia setelah kemudian diumumkan siapa Capres dan Cawapres yang satu, artinya lengkap hidangan semua calon.
“Ya saya tambah bahagia, sebab di sana guru saya, di sini sahabat baik saya. Harusnya enggak ada yang aneh. Enggak ada yang perlu dihebohkan. Kecuali ada pihak-pihak yang enggak bisa menahan diri. Dihancurkan oleh kekepoan dan buruk sangka. Ini enggak baik, menghancurkan diri sendiri,” ungkapnya.
Yusuf juga menyinggung tentang rumah tahfizh yang rencananya akan ada di setiap desa seluruh Indonesia. Menurutnya, rumah tahfizh tetap gratis siapapun presidennya.
“Bila ada yang salah, Yusuf Mansur tempatnya salah. Bila ada kekurangan, Yusuf Mansur tempat segala kekurangan. Hanya minta maaf, dan mohon doa semuanya. Saya di tengah. Turun, nanti aja. Sekali turun, jadi Presiden, hehehe,” pungkasnya.*