Hidayatullah.com– Penghuni kampus pondok pesantren di kawasan Tondo, Kota Palu, Sulawesi Tengah ini termasuk yang beruntung.
Meskipun kampus mereka yang terletak di tepi tantai Teluk Palu, Kota Palu, turut dihantam gempa dan tsunami Palu pada Jumat (28/09/2018), namun semua penghuni pesantren ini selamat. Baik anak-anak, kaum wanita, para santri, maupun ustadz.
Baca: Hafizhah 30 Juz Santri Terbaik Meninggal Tertimpa Bangunan Saat Gempa
Sebagian bangunan kampus mereka memang rusak parah termasuk rumah warga dan gedung pendidikan, akan tetapi beberapa bangunan lainnya masih tegak meskipun kondisinya cukup memprihatinkan.
“Alhamdulillah. Kami informasikan kepada seluruh keluarga besar dan jamaah Hidayatullah bahwa kami seluruh pengurus, ustadz, umahat, santri, semua dalam keadaan selamat,” ujar Ustadz Muhammad di Palu menitip pesan untuk jamaah Hidayatullah dimanapun berada lewat hidayatullah.com, Senin (01/10/2018).
Baca: Tsunami Donggala-Palu, Santri Hidayatullah Limboto Turun Galang Dana
Baca: Warga Palu Mengungsi ke Gunung: Gempa Susulan Masih Terjadi
Ia mengungkapkan, saat kejadian tersebut, warga berbondong-bondong mengungsi ke gunung untuk menyelamatkan diri. Bahkan ia sempat “berkejaran-kejaran” dengan air bah saat tsunami menerjang. Ia bersama anak dan istrinya beserta santri memacu sepeda motornya ke kawasan yang lebih tinggi, lebih aman, dalam keadaan panik.
“Kami berkejaran dengan air,” tuturnya sebelumnya, sehari setelah kejadian. Saat itu ia membonceng istri dan satu anaknya, sedangkan satu anaknya yang lain ia titipkan dengan santri. Sejak mulai mengungsi itu pun ia terpisah dengan anaknya yang dititip itu.
“Tengah malam baru ketemu,” tuturnya.
Mereka mengungsi di kawasan pegunungan daerah Vatutela, yang berjarak sekitar 3 kilometer dari pesantren. Keadaan di pengungsian darurat. Kondisi pengungsi aman tapi minim fasilitas. Pada Sabtu (29/09/2018) setelah kejadian, saat itu bantuan belum ada karena berbagai pihak masih konsentrasi untuk mengevakuasi korban di seluruh Palu yang belum tertangani.
“Saat ini sebagian (warga yang mengungsi) sudah kembali ke kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Palu, dan sebagian masih berada di pengungsian belum berani kembali karena masih terjadi gempa susulan,” jelasnya.
Baca: Korban Gempa-Tsunami Sulteng Hampir 1.000 Orang Meninggal
Tim SAR Hidayatullah dan relawan BMH dari Sulawesi Barat, Gorontalo, dan dari DPP Hidayatullah telah tiba di Palu dalam rangka membantu warga Hidayatullah Palu dan para korban bencana di Kota Palu secara umum. Begitu dari daerah lainnya menyusul menuju Palu dan Kabupaten Donggala yang juga terdampak gempa-tsunami.
“Namun kami tetap membutuhkan bantuan logistik berupa, makanan, dan perlengkapan anak/bayi, kami mohon doa dari jamaah dan keluarga besar Hidayatullah dimana saja berada,” pungkasnya seraya berterima kasih banyak atas perhatian berbagai elemen bangsa terhadap warga Palu korban gempa-tsunami.
Pesantren Hidayatullah terletak di Jl Hidayatullah No 33, Kelurahan Tondo, Palu Timur, Kota Palu.*
Baca: Gempa dan Tsunami di Palu-Donggala Sudah 11 Kali Terjadi