Hidayatullah.com– Organisasi Indonesia Muroja’ah mengajak para ahli Al-Qur’an untuk berdoa demi kebaikan Indonesia.
“Semoga Indonesia dilimpahkan keberkahan dan diamankan dan dijadikan Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghofur,” ucap Tedi Supriadi dalam sambutannya sebagai Ketua Panitia Milad Indonesia Muroja’ah pada acara “Taubat Nasional Muroja’ah Quran Hour di 34 provinsi” di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ahad (19/11/2018).
Ia mengatakan, pada kesempatan milad kedua tersebut, Indonesia Muroja’ah mengajak para ahli Qur’an untuk berdoa demi kebaikan Indonesia.
Ketum Umum Indonesia Muroja’ah, Muhammad Fijar Islahul Ummah mengungkapkan, dalam Milad kedua ini, Indonesia Muroja’ah mempersembahkan acara Taubat Nasional bersama para penghafal Al-Qur’an dengan cara murajaah.
“Murajaah ini serentak di 34 provinsi di Indonesia. Dari 34 Provinsi itu, peserta yang terdaftar selain di Jakarta, terdapat 12 ribu peserta. Sedangkan di Jakarta, ada 15 ribu peserta yang terdaftar, tapi kemungkinan sampai 30 ribu yang hadir ikut murajaah,” ungkap Fijar ditemui di belakang panggung utama.
Fijar mengungkapkan, dipilihnya tema Taubat Nasional ini karena di Indonesia telah terjadi banyak bencana.
Bukan hanya bencana alam, tapi juga bencana moral. Sehingga, bangsa Indonesia ini harus bermuhasabah dan bertaubat kepada Allah.
Selain digelar di Indonesia, Fijar menjelaskan ada negara tetangga yang kemudian membuat acara serupa.
“Ternyata Taubat Nasional ini terdengar oleh negara tetangga, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Mereka ikut juga acara ini. Akhirnya kami beri mereka juznya. Seperti di Indonesia, dari Papua juz satu sampai 34 Provinsi.” ungkapnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Acara ini dimulai setelah shalat zuhur di Masjid Istiqlal. Pihak panitia mengajak jamaah yang hadir untuk melakukan murajaah Surat Al-Baqarah hingga pertengahan juz satu. Kemudian, panitia membuka acara dan setelah pembacaan qiraatul Qur’an, para peserta diberi tausiyah oleh Syeikh Ali Jaber.* (Jundii/INA)