Hidayatullah.com– Babeh Haikal Hassan menyerukan segenap masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Jangan sampai gara-gara ajang pemilihan umum termasuk Pilpres 2019, membuat anak-anak bangsa terpecah.
“Pilpres ini cuma sehari… Enggak usah ribut, (enggak usah) berantem,” ujar Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama ini dalam acara talkshow di panggung mushalla Islamic Book Fair (IBF), Sabtu (02/03/2019). IBF berlangsung hingga semalam, Ahad (03/03/2019) di JCC Senayan, Jakarta.
Aktivis PA 212 ini mengatakan, penyelenggaraan Pilpres pada 17 April 2019 mendatang harus berlangsung aman. “Mesti ADS: aman, damai, sejuk,” ujarnya di depan ribuan pengunjung IBF.
Pemilu nanti harus aman, damai, sejuk, karena, jelasnya, Indonesia harus tetap terjaga. Indonesia harus tetap ada. Para generasi bangsa ke depan, harus tetap bisa menikmati Indonesia kelak, “sebagaimana sekarang kita menikmati,” imbuhnya.
Baca: UAS Ajak Umat Berdoa: Berikanlah Kami Pemimpin yang Adil
Indonesia yang terdiri dari belasan ribu pulau dan beragam suku-bahasa ini harus dijaga. “Sayang, sayang seribu kali sayang kalau ternyata Indonesia jadi berantakan,” tegasnya, berharap hal itu tidak terjadi.
Haikal pun mengajak para pendukung kedua paslon capres-cawapres, baik nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, maupun nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, agar tetap menjaga persatuan.
Bahkan Haikal mengajak masyarakat untuk bersaksi bahwa kedua kubu tersebut adalah bersaudara.
“Kita mesti bersaksi nih, para pengikut Pak Jokowi itu saudara lu, sepakat enggak?” ujarnya, lalu terdengar sambutan serempak “sepakat!” dari arah hadirin.
Begitu pula, lanjut Haikal, “Para pengikut Pak Prabowo juga saudara lu. Sepakat enggak?” ujarnya lagi-lagi mendapat sambutan tanda persetujuan.
“Jadi 01 itu saudara lu, 02 saudara lu. Sepakat enggak?” tambahnya, yang juga disepakati hadirin.
“Kalau begitu mulai dari sekarang, dari IBF ini, kita catatkan, tidak akan pernah memanggil lagi teman-teman itu dengan sebutan “ceb*ng” kalau dia memilih 01. Sepakat?! Dan tak akan pernah lagi teman-teman 01 memanggil kami dengan sebutan “kampr*t” kalau kita memilih 02. Kenape? Enggak enak dengarnye. Padahal sama-sama anak bangsa. Sepakat enggak?!” tegasnya lagi-lagi disepakati.*