Hidayatullah.com–Setelah sukses dengan program Tahfizh Leadership, Kubik Leadership menggagas Tahfizh Properti. Program tersebut adalah santri Tahfizh Leadership yang disiapkan khusus untuk menjadi pengusaha properti.
Untuk angkatan pertama ini, lembaga bentukan motivator Jamil Azzaini ini sudah menyiapkan belasan santri penghafal Al-Qur’an yang berkecimpung dalam dunia properti.
“Ada 14 santri di angkatan pertama ini yang akan berkecimpung dalam dunia properti,” kata Direktur Tahfizh Properti Ahmad Sholahuddin An-Nabhani di daerah Jalan Antasari, Cilandak, Jaksel, di sela-sela acara Grand Launching Tahfizh Properti baru-baru ini.
Ke-14 santri tersebut, lanjutnya, mereka semua berkecimpung dalam dunia properti, mulai dari bagian legal, marketing, desain, bagian keuangan, dan lainnya.
Sementara itu, Pemimpin Kubik Leadership, Jamil Azzaini mengatakan program ini dibuat bagi mereka yang setelah lulus dari Tahfizh Leadership tidak melanjutkan kuliah dan kembali ke masyarakat.
Mereka yang kembali masyarakat harus mempunyai bekal usaha yang cukup. “Mereka harus memiliki keahlian yang cukup, nah pengusaha bidang properti ini sangat bagus,” kata Jamil.
Selanjutnya, Jamil, mengatakan, ia silaturahim ke Pesantren Property Sentolo, Yogyakarta, milik Ir H Bambang Ifnurudin Hidayat, alumnus UII Yogyakarta, seorang pengusaha properti bervisi dakwah.
Setelah beberapa kali silaturahim dengan Bambang kemudian Jamil membuat Tahfizh Properti sebagai persembahan santri membangun negeri. Bisnis ini juga masih sevisi dengan Kubik Leardership, yakni membangun peradaban sukses mulia.
Tidak hanya itu, Tahfizh Properti juga di akhir tahun ini juga telah memiliki proyek pertama yakni penjualan kavling untuk Rumah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembayaan Perumahan) seluas 10 hektare di daerah Samarinda, Kalimantan Timur, sebanyak 780 kavling.
Kavling tersebut nantinya akan dibangun hunian lengkap dengan sarana penunjang ibadah dan pendidikan bernuansa Islami.
“Setiap hunian proyek Tahfizh Properti ini nantinya akan mengusung misi spiritual, ada masjid besar, sekolah Islam serta pondok pesantren,” ujar Ahmad Sholahudin.
Target ke depan, Tahfizh Properti ini akan memiliki lebih dari 100 santri. Dengan syarat mereka harus memiliki hafalan al-Qur’an lebih dari satu juz.
“Insya Allah 3 tahun ke depan ada 150 santri di program Tahfizh Properti ini,” pungkas pria yang biasa disapa Ahsa ini, Ahad (13/10/2019) lalu.*