Hidayatullah.com– Politisi DKI Jakarta Fahira Idris merasa aneh dirinya dilaporkan pihak tertentu ke kepolisian karena cuitan Fahira tentang informasi terkait wabah virus corona.
Fahira mengatakan, yang mempolisikannya adalah Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid yang sering melaporkan tokoh-tokoh yang sering mengkritik kebijakan pemerintah. Kali ini, Fahira dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penyebaran berita bohong.
Padahal ciutan Fahira, jelasnya, hanya meneruskan pemberitaan salah satu media online terkait 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia. Dalam ulasannya, media online itu juga menginformasikan bahwa pasien dalam pengawasan ini tersebar di beberapa rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia.
“Letak hoaksnya dimana? Saya tidak menambahkan atau mengurangi informasi dari tribunnews.com. Yang dimaksud ‘dalam pengawasan’ tidak lain adalah ‘suspek’ dan tidak berarti ‘positif terinfeksi virus corona COVID-19’,” ujar Fahira di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta dalam pernyataannya kepada hidayatullah.com, Selasa (03/03/2020).
Faktanya, kata Fahira, jika merujuk ke informasi yang disampaikan media online tersebut, memang terdapat 136 pasien dalam pengawasan terkait virus corona yang sekali lagi adalah suspek.
Fahira menegaskan, tidak ada satupun kalimat dalam cuitannya beberapa waktu lalu itu, baik oleh media online tersebut ataupun Fahira, yang mengatakan bahwa sudah ada pasien positif virus covid-19 di Indonesia.
“Tetapi oleh mereka digoreng bahwa saya menginformasikan bahwa sudah ada kasus corona di Indonesia, dan sekarang mau dilaporkan polisi. Kan aneh. Ya silakan saya, saya akan hadapi,” ujar anggota DPD RI ini, yang mengaku akan melaporkan balik pihak-pihak yang menuduhnya tersebut.
Fahira menilai, kalau memang berita yang disampaikan media online itu adalah hoaks, kenapa hanya dirinya yang dilaporkan, tetapi media online yang bersangkutan tidak. Ini, katanya, karena apa yang disampaikan media online itu berdasarkan penjelasan dari Kemenkes bahwa memang terdapat pasien yang dalam pengawasan virus corona yang sekali lagi adalah suspek.
“Anehnya, kalau mereka yakin informasi itu hoaks, kenapa yang dijadikan obyek pelaporan cuma saya, bukan media yang bersangkutan. Makanya saya tanya kembali di mana letak hoaksnya?” ujarnya.
“Saya menghapus postingan pertama,” jelasnya, karena media online tersebut meralat judulnya, mungkin agar publik tidak salah paham. “Makanya saya ganti dengan berita dengan judul yang baru.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Fahira menjelaskan, ia meneruskan berita itu merupakan salah satu tugasnya sebagai anggota dewan dalam melakukan pengawasan terhadap penanggulangan virus corona dan meningkatkan kewaspadaan warga.
Fahira mengungkapkan, walau coba dibungkam dengan dituduh menyebar hoaks terkait virus corona, ia akan terus memberi masukan, saran, dan kritik kepada pemerintah untuk mengerahkan semua sumber daya terutama anggaran untuk menghalau virus corona agar tidak menyebar di Indonesia.
Presiden Joko Widodo kemarin telah mengumumkan ada dua warga negara Indonesia di Tanah Air yang positif terjangkit virus asal China yang dikenal mematikan itu.*