Hidayatullah.com- Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa, Tony Rosyid, mengingatkan kepada pemerintah agar membatalkan pembahasan mengenai Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Pernyataan Tony Rosyid muncul dalam rangka menyikapi maklumat yang telah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat belum lama ini. Maklumat yang didukung oleh 34 MUI Provinsi itu sepakat untuk menolak pembahasan RUU HIP.
“Akankah muncul Gerakan Umat Mengawal Maklumat (GUMM) MUI? Jika penguasa abai, tak membatalkan RUU HIP, hampir pasti umat akan bergerak, entah apapun nama wadahnya. Bisa GUMM MUI, bisa yang lain,” sebut Tony Rosyid dalam siaran pers yang diterima hidayatullah.com, Sabtu (13/06/2020).
Jika RUU HIP tak dibatalkan, menurut Tony Rosyid, maka kekecewaan dan kemarahan umat selama ini akan tertumpah. Bahkan, menurutnya lebih dahsyat dari kemarahan mereka kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jelang Pilkada DKI beberapa waktu lalu.
Disebutkan dalam kasus Ahok itu, hanya MUI Pusat yang mengeluarkan tatwa. Namun, terkait RUU HIP ini, MUI Pusat mengeluarkan maklumat, yang didukung oleh 34 MUI provinsi di seluruh Indonesia.
“Sudah keterlaluan! Begitulah kira-kira pesan yang ingin disampaikan MUI melalui maklumatnya. Revisi UU KPK, MUI diam. Ketuk palu UU Minerba, MUI diam. Ajukan RUU Omnibus Law, MUI diam. Keluarkan Perppu Corona, MUI diam. Naikkan BPJS, MUI Diam. Tapi, untuk RUU Haluan Ideologi Pancasila, MUI berang. Enggak bisa diam lagi,” bebernya.
Bahkan tidak hanya sepakat menolak RUU HIP, tetapi menurut Tony Rosyid, MUI secara tegas menuduh ada oknum yang telah mendesain RUU HIP untuk mendistorsi Pancasila, termasuk juga ingin membangkitkan kembali Partai Komunisme Indonesia (PKI).
“Pancasila disabotase maknanya menjadi “Trisila” , lalu “Ekasila” , yaitu Gotong Royong. Mau dikemanain Ketuhanan Yang Maha Esa dalam sila pertama itu?” tanyanya.
Baca: Din Syamsuddin Minta Jokowi Hentikan Pembahasan RUU HIP
Menurut Tony Rosyid, RUU HIP bukan saja ancaman terhadap Pancasila, tapi pada akhirnya juga akan membunuh agama. Kalau sila pertama diabaikan, tanyanya lagi, maka mau dikemanakan agama, terutama Islam yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia?
Lebih jauh lagi, masih kata Tony Rosyid MUI meminta agar oknum di balik RUU HIP diusut dan ditindak tegas. Bahkan, MUI meminta keterlibatan dari seluruh umat Islam untuk segera melaporkan kalau ada indikasi kebangkitan PKI di manapun berada ke markas TNI terdekat.
“Ada sejumlah oknum, kata maklumat itu. Sepertinya MUI sudah mengendus. Siapa mereka yang diendus MUI? Bisa ditanyakan langsung kepada MUI siapa nama-nama yang sudah “dikantongi”. Tidak mungkin institusi sekelas MUI menyebut oknum jika tak punya data. Setidaknya ada indikator yang kuat,” sebutnya.
Tony Rosyid menyebut, MUI mengancam akan mengerahkan kekuatan seluruh umat Islam untuk melawan kebangkitan PKI, serta siap berada di gardan terdepan untuk mengganyang partai terlarang di Indonesia tersebut.*