Hidayatullah.com- Majelis Ulama Indonesia menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I MUI Masa Khidmat 2020-2025. Mukernas MUI adalah nama baru dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Kegiatan tahun ini berlangsung secara online dan daring.
Kegiatan tahunan ini membahas mengenai peraturan organisasi MUI, Program Prioritas Komisi Badan dan Lembaga di dalam MUI, serta penyusunan rekomendasi Mukernas. Mukernas hari ini dihadiri 400 peserta online dari berbagai Komisi, Badan, Lembaga, dan Pimpinan MUI Daerah. Acara tersebut berlangsung selama dua hari, sejak Rabu kemarin hingga hari ini, Kamis (26/08/2021).
Ketua Umum MUI Pusat, KH Miftachul Akhyar, dalam acara Mukernas tersebut antara lain menyampaikan, di antara tugas MUI ke depan adalah menginternalisasikan nilai Islam ke dalam masyarakat. Seiring perkembangan masyarakat yang semakin kompleks, para ulama di MUI harus menyadari perannya yang semakin besar.
“Perkembangan tekhnologi informasi yang memasuki era yang tidak menentu, akan mengubah secara mendasar tata hidup masyarakat. Hal itu akan mengubah tata nilai yang dipegang dan dialami masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya ia juga menyampaikan pesan agar semua MUI Provinsi menjalankan Islam wasathiyah. Menurut Kiai Miftach, Islam wasathiyah atau Islam jalan tengah itu menjadi penting dalam merespons perkembangan gerakan Islam yang mengarah kubu ekstrem. Selain ekstrem kiri yang cenderung sekuler dan liberal, ada pula ekstrem kanan yang mengarah pada radikalisme.
“Pengurus MUI di semua tingkatan harus memahami Islam wasathiyah. Setiap pengurus MUI harus mendakwahkan Islam wasathiyah sehingga pemahaman keislaman bisa hadir kembali menjadi jati diri Muslimin di Indonesia,” ujarnya saat membuka kegiatan Mukernas I MUI, Rabu (25/08/2021) secara virtual dari Surabaya, Jawa Timur.
“Mukernas kali ini bertema meningkatkan peran MUI dalam membangun sinergi. Penguatan paradigma Islam wasathiyah harus terus dijaga di semua tingkatan. Hal ini penting untuk merespons semakin menguatnya radikalisme kiri dan kanan,” imbuhnya.
Menurutnya, pergerakan dua kelompok ekstrem ini adalah gambaran ideologi global yang menyerang dan menggempur Indonesia. Dua ideologi ini bisa memporak-porandakan bangunan Keislaman di Indonesia yang sudah lama terbangun.
Hari ini, Kamis (26/08/2021), agenda penutupan Mukernas I MUI. “Di penutupan Mukernas MUI selain Rekomendasi juga dibacakan Tausiyah Kebangsaan,” ujar salah seorang staf Humas MUI Pusat, Jalal Abduh kepada hidayatullah.com.*