Hidayatullah.com– Viral sebuah video yang memperlihatkan kegiatan komersial syuting sinetron. Pantauan hidayatullah.com pada Kamis (23/12/2021), video tersebut diunggah warganet disertai kecaman. Tampak dalam video itu dua orang pria wanita (aktor dan aktris) beradegan cukup mesra dengan berpelukan di depan sebuah tenda pengungsian berlogo Kementerian Sosial.
Tampak pula sejumlah kru film di sekitar lokasi syuting. Sang aktor berpakaian hitam memeluk sang aktris yang berkaos merah. Sementara itu terdengar seseorang mengomentari kegiatan syuting di lokasi pengungsian itu.
“Ini bukan artisnya yang buat kami terharu, tapi orang yang berkunjung ke sinilah yang membuat kami terharu,” sebut orang itu lalu video terputus.
Warganet ramai-ramai mengecam kegiatan syuting sinetron di lokasi pengungsian tersebut.
“Nga ada akhlaknya, lokasi bencana dijadikam syuting sinetron. Ambyar,” tulis akun @panca66 (23/12/2021).
“Mereka hanya memanfaatkan moment untuk mencari keuntungan dan yang tidak ada empati adalah orang yg punya wewenang kebijakan memberikan ijin kegiatan untuk syuting,” akun @kamandhaka mengomentari unggahan video tersebut.
“Maksiat dipertontonkan tanpa malu2. Bagaimana semeru gak “murka”?” tulis @Budi30059535.
“Mereka yg syuting, kok rasa malunya berasa smp sini…Wajah dengan mulut terbuka dan keringat dingin,” komentar dari @GasRumahMakan.
Akun @yandi_priatna menulis, “orang lagi kesusahan ini malah pada nyari duit ckckc.”
Warganet juga menyayangkan adegan syuting itu karena di sekitarnya disebut ada anak-anak.
“Walah ada suara anak2 juga disitu, adegan gitu didepan anak2 angelll wes angel,” tulis @IngatHariHisab.
“Gk punya modal buat bikin background.. Sampe lokasi bencana aja dibuat usaha,” tulis @Ridho76190701.
Ada juga menyindir. “Di kawah semeru dong syutingnya.. Pas nyembur.. Kan seru nanti lari2an mereka kaya film india,” tulis @SaveOurPersija.
“Sinetron model gini emang perusak akhlak,” tulis @Mujayadi8 masih pantauan hidayatullah.com, Kamis siang.
Sementara sebelumnya diwartakan pengungsian korban erupsi Gunung Semeru di Desa Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, dijadikan lokasi syuting sebuah sinetron oleh sekelompok orang. Relawan pun geram dengan keberadaannya.
Demikian diungkapkan Christian Joshua Pale, salah seorang relawan di lokasi pengungsian. Katanya, para relawan dan warga geram dengan kegiatan syuting itu. Sebab, lokasi pengungsian korban malah dipakai untuk kegiatan komersial. “Apakah pantas? Sinetron ini kan bersifat komersial, kok enggak ada empati dan nuraninya,” katanya dikutip Cnnindonesia.com semalam, Rabu (22/12/2021).
Bahkan aktor dan aktris di sinetron itu menyuguhkan adegan berpelukan. Hal itu dinilainya tidak etis sebab dilihat warga pengungsi yang sebagian merupakan anak-anak. “Bahkan ada adegan berpelukan itu di depan anak-anak. Kenapa empatinya enggak dipakai, saat warga lagi berduka kehilangan keluarga, kehilangan rumahnya,” ujarnya.
Kegiatan syuting sinetron itu disebut baru dimulai Rabu kemarin (22/12/2021). “Mereka pakai lokasi pengungsian untuk syuting sinetron, dari hari ini.
Permintaan Maaf dan Ajakan Boikot Sinetron
Aktris Rebecca Tamara yang terlibat dalam sinetron yang syuting di pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM), meminta maaf setelah adegan produksi serial itu viral dan menuai kecaman.
“Assalamualaikum, saya Rebecca, ingin meminta maaf sebesar2 nya atas kejadian ini. Saya mengakui kesalahan saya untuk menerima adegan tersebut sesuai arahan. Saya di sini tidak mau membela diri dalam hal ini. Sekali lagi saya mohon maaf sebesar besarnya, saya meminta maaf telah mengecewakan beberapa pihak, tidak ada maksud atau pun tujuan.
Semoga nantinya saya belajar untuk lebih dalam memahami dan memilah kondisi dan belajar dari semua ini. Saya ucapkan terima kasih untuk telah mengingatkan saya untuk menjadi lebih baik. Sekali lagi saya minta maaf dan turut berduka dalam musibah Semeru, saya bersama korban Semeru,” tulis Rebecca di akun media sosialnya.
Lalu, aktor Leo Consul juga meminta maaf karena terlibat dalam sinetron yang syuting di pengungsian korban erupsi Gunung Semeru itu. “Permintaan maaf tulus saya. Tujuan saya di sini bukan untuk membela diri tapi hanya untuk benar-benar meminta maaf sebesar-besarnya,” tulis aktor asal Filipina tersebut dalam keterangan yang diunggah di Instagram, Rabu (22/12/2021).
“Tidak ada yang melihat betapa hancurnya hati saya saat saya melihat korban-korban di sana yang terdampar di keadaan yang sangat menyedihkan,” sebutnya.
Pihak production house (PH) sinetron itu buka suara. Menurut Line Producer PT Verona Indah Pictures, Dwi Sunarso Lobo, yang memproduksi sinetron itu, lokasi pengungsian lokasi Semeru memang disengaja dipilih pihaknya.
Menurutnya, sinetron yang sedang digarap itu menceritakan tentang kisah seorang tokoh relawan Semeru perempuan yang diperankan Rebecca Tamara. Lewat sinetron ini, pihaknya mengaku mau menampilkan tokoh dengan nilai baik tentang kemanusiaan. Sehingga lokasi pengungsian Semeru dipilih.
“Ketika kami mengambil Semeru, itu kan Semeru memang sedang terjadi bencana. Justru kalau kami bikin set kan kami salah,” ujarnya. “Sebenarnya bisa aja kami bikin set, tapi real-nya itu yang ingin kami capai,” sebutnya.
Soal adegan pelukan aktor dan aktris dalam syuting itu, menurut Lobo itu bukanlah adegan scene romance. “Ada penggalan adegan yang viral pelukan itu, itu sebenarnya bukan romance,” ucap dia.
Menurutnya, selain syuting, tim produksi dan para aktor sinetron garapannya itu juga sempat memberikan hiburan kepada para pengungsi. Hal itu kata dia sebagai dukungan moril. “Kalau bantuan sudah banyak. Tapi dukungan moral itu yang sekarang mereka butuhkan,” ucapnya dikutip media online itu.
Sementara relawan menyerukan publik agar memboikot sinetron tersebut. Beredar flyer di media sosial bertuliskan “Warga Lumajang Boikot Film TMTM”.*