Hidayatullah.com– Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta semua pihak untuk menghormati proses hukum pada kasus bernuansa SARA yang melibatkan Ferdinand Hutahaean. Menag mengajak masyarakat untuk tidak buru-buru menghakimi Ferdinand, apalagi tanpa didasari informasi yang komprehensif.
“Saya mengajak masyarakat untuk tidak buru-buru menghakimi Ferdinand. Kita tidak tahu apa niat sebenarnya Ferdinand memposting tentang ‘Allahmu Ternyata Lemah’ itu. Untuk itu tunggu sampai proses hukum ini tuntas sehingga masalah menjadi jelas,” tandas Menag Yaqut di Jakarta dalam pernyataannya pada Jumat (07/01/2022).
Menurut Menag Yaqut, sangat mungkin karena Ferdinand mualaf, dia belum memahami agama Islam secara mendalam, termasuk dalam hal akidah. Jika ini benar, lanjut Menag Yaqut, maka Ferdinand membutuhkan bimbingan keagamaan, bukan cacian. Untuk itu, klarifikasi (tabayyun) pada kasus ini adalah hal yang mutlak.
Baca juga: GP Ansor Minta Polisi Tindak Tegas Ferdinand Hutahaean
Menag berharap kasus yang sudah ditangani kepolisian ini bisa berjalan transparan dan segera tuntas dengan menghasilkan putusan yang seadil-adilnya.
Atas kasus ini, Menag Yaqut meminta masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan mengakhiri polemik ini di media sosial. Di sisi lain, kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk semakin hati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Mari gunakan medsos dengan menyebarkan konten-konten yang santun, termasuk soal agama. Sehingga kerukunan beragama akan semakin kokoh dan kuat,” ajak Menag.
Sebelumnya, ormas Brigade Muslim Indonesia Sulawesi Selatan (BMI Sulsel) melaporkan Ferdinand atas cuitannya “Allahmu ternyata lemah”. BMI meminta Ferdinand ditangkap.
BMI melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Polda Sulsel atas dugaan kasus ujaran kebencian mengandung SARA. BMI menegaskan bahwa cuitan Ferdinand Hutahaean itu telah mencederai kaum Muslimin. “(Laporan polisi) terkait ujaran kebencian mengandung SARA,” ujar Ketua BMI Sulsel Zulkifli kepada media.
BMI menilai ucapan Ferdinand Hutahaean di Twitter itu tidak pantas. “Intinya begini, (dia bilang) ‘kasihan Allahmu lemah kenyataannya harus dibela’. Kalimat itu menurut saya sangat menciderai umat Muslim karena kita tahu Allah Maha Kuat, Maha Perkasa,” jelasnya.*