Hidayatullah.com—Sebuah video yang viral menunjukkan beberapa peserta Kongres XIX Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) saling lempar kursi. Kejadian ini diperkirakan terjadi saat acara pemilihan Ketua Umum (Ketum) yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada 12-15 Agustus.
“Rusuh. Kongres XIX IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (12/8/2022) berlangsung kisruh, sempat ada aksi saling melempar kursi,” demikian unggahan MeNahhh @tiwultelo.
Video berdurasi 30 detik memperdengarkan suara seorang perempuan berjaket dan membawa kertas putih mengendalikan mikrofon berteriak kepada pimpinan sidang untuk tidak mencederai Kongres IPPNU. “Lihaat…. kenapa IPPNU dicederai seperti ini? Pimpinan sidang, jangan seperti itu pimpinan sidang! Tolong pimpinan sidaaaang,” teriaknya, sayangnya beberapa ucapan dalam video tersebut.
Dalam video lain, wanita berjaket dan wanita tidak berjaket saling dorong. Wanita berjaket lain melempar kurni, melempar pot bunga dan menendang papan.
“#BreakingNews Kericuhan Pemilihan Ketua Umum di Kongres XIX IPPNU Coreng Nahdlatul Ulama: Pelajar Putri Kok Beringas?” tulis pemilik akun @zarnaout45.
Netizen bereaksi dengan beberapa unggahan serupa terkait kongres ini. Satu pihak mengecam, dan pihak lain membelanya.
“Maaf Pak/Ibu. Kongres lempar-lempar kursi udah hal yang biasa di organisasi apa aja. Baku-hantam teriak2, caci-maki, dan banyak lagi modelnya dilakukan untk memecah deadlock. Memang gak semua kongres akan pake “tradisi” ini, tapi udah maklum dalam lingkup berorganisasi,” ujar @Oz1Sammy membalas @tiwultelo.
“Nggak yg tua nggak yg muda , orang NU ngapah jd mudah terpedaya setan dan jabatan 🤔,” tulis @Taufikabd5.
“Salah bergaul, temenannya sama orang2 merah,” tulis @umam_chaerul.
“Masih pelajar dipaksa dewasa. Keliatan nya biar keren kali ya pake muktamar segala, tp pas di luar skenario gak ada yg bisa kontrol emosi,” tulis @rizkyyuniarto3.
“Adek2 pelajar putri IPPNU. Siapa yg ngajari kalian berantem seperti itu dalam acara organisasi? Ah.. kalian malu-maluin saja.. 😄😃😅,” tulis @yusdi_usman.
“Bantu jawab, di putaran 1 pemilihan ketua ada beberapa orang dri pendukung salah satu calon ngebuat rusuh dengan yang ada di video tsb dan membawa kotak suara, selebih itu yang lain tidak terprovokasi, setelah kejadian listrik tbtb mati dan tetap kondusif, nih saya kasih videonya,” jawab @riizkkyyy. menyertakan video lain menunjukkan peserta melantunkan sholawat.
Seperti diketahui, Kongres IPPNU merupakan permusyawaratan tertinggi di organisasi badan otonom (banom) NU ini yang diadakan tiga tahun sekali. Menurut Ketua Pengarah Pelaksana Kongres XIX IPPNU Nurul Hidayati agenda permusyawaratan bertema ‘Bersama Pelajar Putri, Bersama Pulih Kembali’ berkaitan erat dengan kondisi negara pasca pandemi Covid-19 yang banyak mempengaruhi kehidupan.
“Tema ini sangat related dengan kondisi saat ini pulih dari pandemi Covid-19 yang mencakup dari banyak sisi yaitu ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain-lain,” katanya kepada NU Online, Kamis (11/8/2022).
Kongres yang iikuti 964 Peserta dari 319 Cabang dan 27 Wilayah. Mereka, adalah perwakilan dari 27 Pimpinan Wilayah (PW) IPPNU dan 319 Pimpinan Cabang (PC) IPPNU dari seluruh Indonesia.
Terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU masa khidmah 2022-2025 adalah Whasfi Velasufah. Vela, demikian panggilan akrabnya, berhasil mendapatkan 285 suara dari 346 suara.
Jenjang Pendidikan Vela sejak kecil diselesaikan di sekolah NU. Ia kemudian melanjutkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengambil program sarjana dan program magisternya di Universitas Indonesia (UI).*