Hidayatullah.com–Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD buka suara soal laporan kasus kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo. Mahfud mengatakan laporan pemeriksan tersebut mengerikan sekaligus menjijikkan.
Mahfud menyebut atas alasan itulah ia tidak bisa mengungkap ke publik motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Dia menyatakan bahwa motif pembunuhan itu sangat sensitif, sehingga hanya boleh didengar orang dewasa.
“Cerita-cerita laporan pemeriksaan itu yang mengerikan, mengerikan campur menjijikkan. Makanya saya bilang sensitif. Bagaimana tuduhan melecahkannya? Itu kan ada uraiannya, itu tutup di sini,” kata Mahfud saat berbicara di Podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier, dikutip Selasa (16/8/2022).
Lebih lanjut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengamini jika pengaruh Ferdy Sambo sebagai jenderal bintang dua dan eks Kepala Divisi Propam Polri sangat kuat. Oleh karena itu, pria berpangkat Irjen itu diamankan di tempat khusus di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
“Mako Brimob untuk diamankan karena di sana ada tempat khusus yang lebih steril dari pengaruh luar dan tidak sembarang orang masuk ke situ. Banyak yang terlibat di sini dan banyak orang ketakutan merembet ke kasus lain,” ucap Mahfud.
Mahfud memastikan, tidak ada yang boleh menjumpai Ferdy Sambo untuk saat ini. Termasuk bertemu Bharada E yang sama-sama berstatus tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
“Enggak boleh ketemu Bharada, termasuk istrinya enggak boleh. Enggak ada kan istri seorang jenderal mau ketemu suaminya enggak boleh. Dulu enggak ada, sekarang ada,” ucapnya.
Timsus Polri Berangkat ke Magelang Dalami Motif
Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto menyebut, Tim Khusus berangkat ke Magelang untuk mendalami peristiwa yang diduga membuat mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo marah, dan menjadikan alasan untuk membunuh anak buahnya Brigadir J.
Menurutnya, diterjunkannya tim ke sana lantaran pihaknya juga masih menerka-nerka kejadian di Magelang. Agus menyebut, kejadian pastinya di Magelang hanya Tuhan yang tahu.
“Yang pasti tahu apa yang terjadi ya Allah, almarhum (Brigadir J), dan Bu PC (Putri Candrawathi-istri Ferdy Sambo). Kalaupun Pak FS (Ferdy Sambo) dan saksi lain seperti Kuat, Riki, Susi dan Richard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka,” ujar Agus dalam keterangannya, Ahad (14/8/2022), dilansir oleh oleh Liputan6News.
Sebelumnya, dia juga menjelaskan, Timsus Polri memang sudah diturunkan ke Magelang terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
“Tim sedang ke Magelang untuk menelusuri kejadian di sana agar secara utuh kejadian bisa tergambar,” kata Agus.
Ferdy Sambo sebelumnya mengaku kepada penyidik bahwa alasan dirinya tega menghabisi nyawa Brigadir J lantaran tindakan ajudannya itu dianggap melukai harkat dan martabat istri dan keluarganya.
“Faktor pemicu kejadian sebagaimana diungkapkan Pak FS,” ucap Agus.
Kendati demikian, Agus belum merinci apa yang dikejar penyidik Tim Khusus ke Magelang. Namun yang jelas, hal tersebut adalah fakta yang dapat membuat kasus ini terang-benderang.
Pasalnya, meski laporan pelecehan yang dilaporkan PC, Istri Irjen Sambo telah di SP3 atau dihentikan penyidikannya. Akan tetapi insiden Magelang telah masuk dalam satu rangkaian peristiwa yang diduga jadi penyulut kemarahan Mantan Kadiv Propam tersebut.
“Yang pasti hal dibutuhkan penyidik-lah. Rangkaian peristiwanya begitu kan enggak bisa kita hilangkan,” ucapnya.*