Hidayatullah.com–Konferensi Halal Sedunia ke 12 (World Halal Conference The 12th) akan membahas arah industri halal dalam menyikapi dampak pandemi Covid-19. Acara ini pertama kali diselenggarakan secara hybrid, kombinasi fisik dan virtual.
Menurut Ketua Halal Development Corporation Bhd (HDC) Mahmud Abbas, hal itu juga mencakup situasi pasca pandemi dalam mendorong perekonomian menuju pemulihan ekosistem halal yang komprehensif.
“Industri halal global terpengaruh karena produksi produk di pabrik tidak memuaskan dan optimal. Hal ini diperparah dengan adanya kendala dalam rantai pasokan produk, “ ujar Mahmud Abbad dikutip Bernama, Malaysia. “Selama pandemi, produksi pabrik tidak dapat memenuhi permintaan konsumen yang tinggi dan pada saat yang sama, sebagian besar negara tidak mau mengekspor,” katanya.
Mahmud mengatakan dari topik yang mencakup skenario pasca-Covid-19. Konferensi akan menghadirkan beberapa duta besar seperti dari Jepang dan Bosnia untuk berbagi inisiatif halal di negara masing-masing. “Kami juga mengundang panel terkait keuangan syariah untuk mendukung pertumbuhan industri halal dan mengadakan diskusi panel tentang inovasi global dan pasar mode medium yang sedang berkembang, ”ujarnya.
Konferensi yang akan berlangsung pada 6 Oktober di Malaysia International Trade and Exhibition Center (MITEC) ini akan dihadiri oleh 300 peserta selain 1.500 peserta yang akan berpartisipasi secara virtual. Diharapkan akan diluncurkan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.*