Hidayatullah.com– Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Indonesian Society For Human Right and Humanity (ISFH) menggelar aksi menolak kedatangan Al-Sisi ke Indonesia, Jumat (04/09/2015). Aksi berlangsung di Jl Medan Merdeka Utara, tak terlalu jauh dari Istana Negara Jakarta.
Dalam aksi yang dijaga ketat ratusan aparat kepolisian itu, massa menyebut Al-Sisi sebagai “The Real Terrorist in the World” dalam berbagai spanduk yang mereka bawa.
“Tolak penjahat kemanusiaan. Reject As-Sisi from Indonesia,” bunyi poster lain, menuntut Al-Sisi, yang mereka sebut sebagai “pemimpin kudeta berdarah di Mesir” itu, agar dikeluarkan dari Indonesia.
Noval Abuzar, koordinator lapangan (korlap) aksi tersebut, mengklaim, unjuk rasa ini diikuti 500-an peserta dari 15 kampus perguruan tinggi.
“Kami juga dari berbagai elemen (lain). Yang dari kampus atas nama individu,” ujarnya kepada hidayatullah.com di sela-sela aksi.
Ia mengatakan, aksi serupa juga berlangsung serentak di berbagai kota se-Indonesia, seperti NTB, Makassar, Pontianak, Bandung, dan Aceh.
“Kami tidak terkoordinasi (se-Indonesia), tapi momentumnya sama (Jumat ini. Red),” terangnya.
Aksi damai ini berlangsung sejak sekitar pukul 15.15 WIB. Sedianya akan digelar di depan Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara. Namun, begitu massa baru memasuki jalan tersebut dari arah Istiqlal, mereka tidak diizinkan petugas keamanan menuju Istana.
Aksi pun digelar di ruas jalan dekat fly over rel KRL antara Stasiun Juanda dan Stasiun Gambir, tepatnya sebelah timur laut luar kawasan Monas.
Kapolsek Gambir AKBP Susatyo Purnomo kepada media ini mengatakan, petugas yang diturunkan sebanyak 400 personel.
“Gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Gambir,” ujarnya.
Pengamatan hidayatullah.com, jumlah pasukan keamanan lebih banyak hampir dua kali lipat daripada jumlah peserta demo.
Aksi yang berakhir sekitar pukul 16.18 WIB ini juga diikuti kalangan Muslimah.
Sempat terjadi dorong-dorongan antara massa pria dengan petugas kepolisian, namun dalam suasana santai dan guyon. Saat itu seorang orator menyanyikan lagu, “Ayo kita dorong-dorongan, daripada dorong betulan.”
Nyanyian itu ditujukan kepada massa pria yang membentuk barisan pagar betis dan kepada para polisi yang tak bersenjata.
Seperti diketahui, Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo pada Jumat (04/09/2015) di Istana Merdeka Jakarta. Kedatangannya mendapat banyak kecaman. Al-Sisi merupakan rezim yang menggulingkan Muhammad Mursi, Presiden Mesir yang terpilih secara demokratis.*