Hidayatullah.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan ulama menjadi faktor penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu ia sampaikan ketika menjadi pembicara dalam Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Senin (18/07/2016).
“Siapapun dan dimanapun punya kewajiban yang sama untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan yang bisa melakukan ini adalah para ulama,” ujarnya.
Salah satu buktinya, terang Gatot, adalah lahirnya resolusi jihad yang dikumandangkan oleh KH. Hasyim Asyari untuk melawan dan mengusir kembali penjajah Belanda.
“Tanpa resolusi jihad, maka tidak akan ada perlawanan yang heroik, tanpa perlawanan yang heroik berarti tidak ada 10 November, tidak ada 10 November maka belum tentu kita sekarang berdiri sebagai bangsa Indonesia,” jelasnya.
Namun, ia juga mengungkapkan, saat ini Indonesia menghadapi berbagai macam ancaman seperti proxy war dan terorisme yang mengatasnamakan agama tertentu.
“Sekarang kita juga menghadapi ancaman terorisme, dan tidak mungkin itu Islam. Karena masjid Nabawi saja juga diserang,” tukas Gatot.
Untuk itu, dihadapan sekitar 2500 peserta Muktamar, ia menyampaikan agar pada da’i dan ulama mampu meniru rasulullah dalam berdakwah yang hikmah.
“Kita menyebarkan Islam melalui salam, jalin silaturahim atau persaudaraan, saling menasehati, berbuat kebajikan dan sebagainya,” tandasnya.
Jenderal alumni AKABRI 1982 ini juga berharap agar Indonesia menjadi negara agraris yang kuat, aman, dan saling bersatu untuk memajukan bangsa.*