Hidayatullah.com– Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini sedang terjadi peralihan musim dari kemarau ke hujan di Indonesia. Masyarakat pun diimbau mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem.
“Dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan.
Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin,” imbau BMKG di Jakarta dalam siaran persnya baru-baru ini.
Dari kondisi atmosfer terkini, menurut BMKG, masih terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang di beberapa wilayah di Indonesia.
Potensi itu diperkirakan terjadi dalam periode empat hari di awal pekan ini, Senin-Kamis (26-29/09/2016).
Beberapa wilayah dimaksud adalah Sumatera Selatan, Lampung, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Kemudian Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat. [Baca juga: Jaga Perasaan Korban, Basarnas: Jangan Berfoto “Selfie” di Lokasi Banjir!]
Waspadai Gelombang Laut Tinggi
BMKG pun mengimbau, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir, agar mewaspadai potensi gelombang laut tinggi.
Yaitu dengan ketinggian antara 2,5 – 4,0 meter di Laut Andaman, perairan Kepulauan Nias dan Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu dan Pulau Enggano, serta perairan barat Lampung.
Kemudian di Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga selatan NTB, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga selatan NTB.
Sementara itu, BMKG Stasiun Pekanbaru memperkirakan, Provinsi Riau mengalami puncak La Nina pada bulan Oktober dan November tahun ini.
La Nina merupakan fenomena mendinginnya suhu muka laut di Samudera Pasifik area khatulistiwa dan mendorong bertambahnya suplai uap air bagi Indonesia. Sehingga, curah hujan akan cenderung meningkat.
Sedangkan El Nino merupakan kebalikan dari kondisi tersebut. Yakni musim kemarau panjang dengan curah hujan minim.
Banjir dan Tanah Longsor
Dua pekan ini, berbagai bencana alam terjadi di sejumlah daerah. Di antaranya, banjir bandang dan longsor di Kabupaten Garut dan Sumedang, Jawa Barat (20-21/09/2016) serta banjir setelah hujan deras di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/09/2016).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kemudian, tanah longsor di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur dan di Desa Sidengok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad (25/09/2016). Hari yang sama, banjir akibat luapan Kali Kemuning terjadi di Kota Sampang, Jawa Timur.
Banjir setelah hujan deras juga menimpa kawasan Jakarta dan sekitarnya pekan lalu. Sementara angin kencang diduga menjadi salah satu penyebab robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (24/09/2016). [Baca juga: Kisah Masjid dan Warga yang Selamat dari Banjir Bandang Garut]*