Hidayatullah.com– Pengurus Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia bersilaturahim ke kantor MUI Pusat di Jl Proklamasi, Jakarta, Selasa (22/11/2016), terkait Aksi Bela Islam III.
Dalam pertemuan itu, kata Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, Pembina GNPF MUI menegaskan tidak ada makar dalam Aksi Bela Islam III yang rencananya digelar Jumat (02/12/2016) pekan depan.
Dijelaskan, kegiatan Aksi Super Damai 212 itu berupa shalat Jumat dan doa bersama yang dilaksanakan di sepanjang jalan protokol Jl Sudirman-Jl MH Thamrin. Aksi tidak mengarah ke Istana maupun gedung MPR/DPR RI.
Habib Rizieq: Aksi Bela Islam Peluang Emas Presiden Diskusi soal NKRI dengan Ulama
“Habib menegaskan hanya akan menggelar aksi yang bernuansa ibadah, seperti dzikir dan sebagainya,” ujar Anwar kepada wartawan di kantor MUI, Selasa siang (22/11/2016) beberapa waktu usai pertemuan dengan GNPF MUI.
“Kalau Istana sama DPR, kan, simbol negara, tadi Habib bilang tidak akan ke sana, bahkan katanya semua jamaah akan disuruh duduk,” jelasnya, lansir JITU Islamic News Agency.
Sehingga, kata dia, tidak mungkin massa akan melakukan makar jika hanya doa bersama dan tidak bergerak menuju Istana maupun gedung DPR.
“Jadi siapa yang sebetulnya mau makar? Orang tidak ada yang mendekati simbol negara,” ungkap Ketua PP Muhammadiyah ini.
“Kalau makar, kan, artinya merebut kekuasaan, simbolnya Istana dan DPR,” pungkas Anwar.
Sebelumnya, Pengurus GNPF MUI Habib Rizieq Shihab (Pembina) dan Bachtiar Nasir (Ketua) mengunjungi kantor MUI Pusat.
“Hari ini cuma koordinasi saja dengan Majelis Ulama Indonesia soal rencana tanggal 2 Desember supaya ada kesepahaman. Cuma itu saja,” ujar Bachtiar usai pertemuan.*