Hidayatullah.com– Gempa susulan masih terus terjadi berkali-kali di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempa besar berkekuatan 7,4 SR pada Jumat pekan kemarin.
Salah seorang dai asal Jakarta yang turut datang ke Palu dalam rangka tugas bersama para relawan, Akib Junaid, juga merasakan langsung bagaimana gempa susulan itu terjadi.
Sebenarnya, tadi malam ia merasakan tidur yang cukup nyenyak dibanding malam-malam sebelumnya selama di Palu beberapa hari ini. Sebab sepanjang tidur tadi malam itu tak ada dirasakan gempa yang menggoyang Palu.
“Alhamdulillah. Semalam tidurnya lumayan nyenyak, meskipun masih di lapangan terbuka dengan beralaskan terpal plastik yang sekaligus berfungsi sebagai sajadah untuk shalat berjamaah,” tuturnya di Palu, Rabu (03/10/2018).
Tidur lumayan nyenyak itu tuturnya mungkin karena faktor kelelahan dan yang utama karena tumben tidak ada goyangan.
Namun, lanjutnya, saat ia dan warga lainnya sementara shalat subuh berjamaah di lapangan Pondok Pesantren Hidayatullah Palu, barulah goyangan itu kembali terasa dengan intensitas waktu “lumayan lama”.
BMKG mencatat telah terjadi gempa pada Rabu pagi dengan kekuatan 4,7 skala richter pada pukul 04.06 WIB atau sekitar pukul 5 pagi waktu Palu dan sekitarnya.
“#Gempa Mag:4.7, 03-Okt-18 04:06:56 WIB, Lok:1.02 LS, 120.08 BT (Pusat gempa berada di Darat 20 km Tenggara Palu), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III-IV Palu #BMKG,” informasi resmi akun Twitter BMKG.
Meskipun digoyang oleh gempa, namun para jamaah tetap melanjutkan shalatnya. Syukurnya, gempa datang saat shalat subuh itu sudah pada rakaat terakhir, saat posisi tasyahud, dan menjelang salam.
“Pas salam sudah selesai (gempanya),” ujar Akib kepada hidayatullah.com.
Seusai rangkaian shalat subuh, sebagaimana biasa, dilanjutkan dengan penyampaian tausyiah, lalu digelar apel pagi sekaligus pembagian tugas relawan hari ini.
Mulai pembersihan kampus Hidayatullah, distribusi bantuan sembako ke beberapa titik posko pengungsian, termasuk evakuasi korban yang masih lumayan banyak, dilanjutkan sarapan pagi, dan langsung aksi.
Akib pun memberi dorongan kepada para relawan termasuk Tim SAR Hidayatullah agar tetap semangat dalam menjalankan tugas membantu para korban gempa dan tsunami Palu.
“Mohon dukungan doa dari seluruh ikhwah sekalian,” harap dai yang pernah menetap dan berdakwah lama di Palu ini.*